Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena gerhana matahari bisa dinikmati pada Minggu siang-sore ini, 21 Juni 2020. Ini adalah peristiwa di mana bulan--di titik terjauhnya dari bumi--berada lurus di antara bumi dan matahari. Itu yang membuat beberapa wilayah di dunia akan melihatnya sebagai gerhana matahari cincin karena piringan bulan tak bisa menutupi seluruh luas piringan matahari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ini 7 catatan yang perlu diketahui dari fenomena gerhana matahari hari ini, dirangkum dari berbagai sumber,
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Gerhana matahari cincin tak tampak dari Indonesia. Data yang diberikan LAPAN, porsi terbesar piringan matahari yang tertutup piringan bulan sebesar 33 persen dan bisa disaksikan di Maluku Utara dan sebagian Papua.
2. Wilayah Indonesia baru akan kebagian gerhana matahari cincin 21 Mei 2031.
3. Data dari BMKG menyebut, hari ini, gerhana matahari sebagian akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi di Indonesia.
4. Sabang akan menjadi daerah pertama yang diawali gerhana itu pada pukul 13.16 WIB. Durasinya juga paling panjang yakni selama 2 jam 27 menit 11,1 detik. Adapun kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir yaitu Kepanjen, Jawa Timur, pada pukul 15.19 WIB. Durasinya juga paling singkat, hanya 3 menit 17,1 detik.
Wisatawan tertawa gembira menyaksikan gerhana matahari cincin di langit Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
5. Di dunia, gerhana matahari cincin akan berlangsung selama 5 jam 48 menit 3 detik. Waktu puncak gerhana terlama selama 38 detik di Uttarakhan, India utara.
6. Cara paling aman untuk masyarakat di rumah menyaksikan langsung fenomena gerhana matahari adalah menggunakan kamera lubang jarum, atau menggunakan kacamata las. Keduanya menapis terbesar sinar matahari yang membahayakan mata ketimbang sarana lain seperti plastik mika atau pantulan di air.
7. Mungkin tidak akan dirasa, tapi sinar matahari yang datang langsung bisa merusak retina mata lewat efek luka bakar dan toksisitas fotokimia.