Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah Indonesia timur dan Timor Leste mendapatkan gerhana matahari total dan parsial pada 20 April 2023. Kedua lokasi ini menjadi sasaran tim astronom yang ingin memantau gerhana, di antaranya tim Planetarium dan Observatorium Jakarta memilih Biak dan tim Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) memilih lokasi di Com, Timor Leste.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim OAIL ITERA yang berada di negara tetangga berkesempatan untuk berkunjung ke Palacio Presidente Nicolau Lobato, Dili, untuk menemui Presiden José Ramos-Horta pada tanggal 18 April 2023. Tim OAIL tidak sendirian. Selain mereka ada tim task force Solar Eclipse Timor Leste bersama tim internasional dari Brunei dan Vietnam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu peneliti anggota tim OAIL, Aditya Abdillah Yusuf, mengatakan Pemerintah Timor Leste memiliki perhatian terhadap fenomena alam gerhana hibrida dan akan menyelenggarakan live streaming melalui TV dari Dili, Com, dan Beaco. “Presiden Ramos Horta mengucapkan selamat datang dan memberikan apresiasi atas astronom dan peneliti yang hadir ke Timor Leste untuk melakukan pengamatan gerhana Matahari,” ujarnya lewat pesan singkat.
Ekspedisi OAIL ITERA ini diberi nama "Ekspedisi Aruna Leste" yang memiliki makna mengejar "Matahari ke arah timur". Anggota tim Aruna Leste lainnya adalah Hakim L. Malasan, astronom ITB dan Kepala OAIL (2018-2022); Deni Okta Lestari, koordinator program studi sains atmosfer dan keplanetan ITERA serta peneliti atmosfer; Hendra Agus Prastyo, dosen program studi sains atmosfer dan keplanetan serta ketua ekspedisi; dan Alfiah Rizky, dosen program studi sains atmosfer dan keplanetan serta peneliti instrumentasi.
Ribuan siswa sekolah Biak simak edukasi astronomi
Sementara itu, lebih dari 1.500 siswa dari tiga sekolah menghadiri sosialisasi yang diadakan tim dari Planetarium Jakarta. Para siswa berasal dari SMAN 1 Biak Kota sebagai tuan rumah, serta dua sekolah lain adalah SMAN 3 Biak Kota dan SMA Katolik Biak. “Seru dan ramai,” ujar M. Rayhan, staf Planetarium Jakarta ,18 April 2023.
Rayhan mengatakan para pelajar dikumpulkan untuk berbaris di lapangan luas untuk pembukaan kegiatan sosialisasi yang dipimpin oleh Kepala SMAN 1 Biak Kota dan dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Biak, sekaligus yang meresmikan dibukanya kegiatan sosialisasi.
Acara dilanjutkan dengan dua kegiatan yang dilakukan secara simultan, yaitu pemberian materi tentang gerhana matahari total dan cara mengamatinya di ruang laboratorium komputer dan pengamatan matahari menggunakan teleskop di lapangan. “Antusiasme jelas sangat terasa dari wajah mereka dengan terus memperhatikan dan mengikuti kegiatan berlangsung,” ujar Rayhan.
Ronny Syamara, staff Planetarium yang juga mengedukasi pelajar, mengakui adanya ketertarikan mereka terhadap kegiatan ini. “Siswa antusias saat mencoba melihat matahari dengan teleskop, karena sebagian besar dari mereka ini adalah pengalaman pertama,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pelajar bisa melihat dua bintik hitam atau sunspot yang cukup jelas. Selain itu, beberapa siswa juga ada yang bertanya lebih mendalam tentang astronomi dan prospek ke depannya jika bergelut dalam dunia astronomi.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.