Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana matahari cincin kembali menghampiri Bumi pada Sabtu, 14 Oktober 2023. Saat itu, Bulan akan berjalan menghalangi sebagian Matahari dan menciptakan gerhana matahari cincin, mengubah bintang kita menjadi “cincin api” kosmik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sayangnya, gerhana matahari cincin ini tidak dapat disaksikan di Indonesia. "Gerhana matahari cincin akan melintasi Amerika Utara, Tengah, dan Selatan. Gerhana ini akan terlihat oleh jutaan orang di Belahan Bumi Barat," ujar NASA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Space melaporkan bahwa fenomena cincin api akan terlihat bagi warga yang berada di jalur annularitas selebar 200 kilometer yang membentang dari Oregon hingga Texas, Amerika dan sekitarnya. Annularitas adalah periode antara kontak kedua dan ketiga selama gerhana cincin. Itu bisa berlangsung dari sepersekian detik hingga maksimal 12 menit 29 detik. Pada jalur ini warga bisa melihat dengan jelas peristiwa cincin tersebut.
Jalur ini mencakup total 10 negara. Banyak yang antusias menonton langsung, ada yang memilih memantau secara online, namun ada juga juga beberapa orang yang menghindari gerhana matahari cincin sama sekali.
Para ilmuwan akan menggunakan gerhana matahari cincin pada 14 Oktober 2023 sebagai "pemanasan" untuk gerhana matahari total yang akan datang pada tanggal 8 April 2024. Gerhana matahari merupakan kesempatan menarik bagi para ilmuwan atmosfer dan heliosfer untuk mempelajari atmosfer luar matahari - corona — pada saat Matahari hampir seluruhnya tertutup oleh Bulan.
Kedua gerhana matahari yang akan datang ini membuat para ilmuwan sangat gembira karena keduanya terjadi pada periode yang sangat aktif dalam siklus Matahari saat ini – siklus Matahari 25 – ketika aktivitas Matahari meningkat hingga mencapai perkiraan “maksimum matahari” pada tahun 2024. Siklus Matahari menggambarkan perkiraan 11 -siklus tahunan aktivitas Matahari yang didorong oleh medan magnet matahari.
Dua minggu kemudian, tepatnya pada hari Sabtu, 28 Oktober 2023 akan terjadi gerhana bulan. Wilayah yang dapat mengamati di sebagian besar belahan bumi Timur, termasuk Eropa, Afrika, Asia, Antartika, dan Oseania. Gerhana bulan terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga menimbulkan bayangan di permukaan Bulan. Saat gerhana bulan sebagian, hanya sebagian Bulan yang masuk ke dalam bayangan Bumi.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.