Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Manfaat Suka Membaca Buku dari Psikolog UI: Emosi Lebih Tenang

Orang yang jarang membaca dan tidak menggunakan otak di usia tua mengalami tingkat penurunan mental 48 persen lebih cepat daripada yang gemar membaca.

11 September 2022 | 08.23 WIB

Ilustrasi mengisi liburan dengan membaca buku. Dok. Zenius
Perbesar
Ilustrasi mengisi liburan dengan membaca buku. Dok. Zenius

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog anak dan keluarga dari Universitas (UI) Indonesia Anna Surti Ariani mengungkapkan segudang manfaat psikologis dari orang yang gemar membaca. Salah satu manfaat literasi, kata dia, adalah membuat emosi menjadi lebih tenang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Bisa membuat kita tenang. Misalnya, orang dewasa yang membaca novel yang dia sukai, itu akan membuat dia menjadi lebih nyaman. Kemudian pada anak, biasanya cerita anak itu seringkali dibuat alurnya menjadi menegangkan, menyenangkan, dan sebagainya. Emosi pasti akan terbawa," jelas Nina pada Sabtu, 10 September 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wanita yang juga aktif di Ikatan Psikolog Klinis Indonesia itu juga mengatakan bahwa banyak membaca juga akan berdampak positif pada kehidupan sosial. Seseorang akan belajar berempati kepada orang lain melalui buku yang dia baca. Dia juga akan belajar memahami sudut pandang orang lain yang berbeda-beda.

"Katakanlah dari satu bacaan, itu kadang-kadang ada beberapa tokoh, ditunjukkan bagaimana pemikiran dia. Dari situ kita bisa melihat bahwa ternyata setiap orang itu punya sudut pandang yang berbeda," kata Nina.

Nina mengatakan dengan begitu orang yang banyak baca bisa memahami orang lain. "Misalnya ketika saya akan memperlakukan orang lain, saya harus mempertimbangkan adanya sudut pandang orang tersebut yang mungkin berbeda dengan sudut pandang saya," sambungnya.

Gemar membaca juga dikatakan Nina akan membuat seseorang menjadi lebih pandai bergaul. Dia akan lebih luwes saat berbicara dengan orang lain karena memiliki pengetahuan yang luas.

Senada dengan Nina, psikolog yang juga merupakan lulusan Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto menambahkan bahwa berdasarkan penelitian, menumbuhkan literasi dengan membaca secara teratur dapat meningkatkan kualitas tidur, mengurangi stres. dan meningkatkan kapasitas mental seiring bertambahnya usia.

"Orang yang lebih jarang membaca sepanjang hidup mereka dan tidak menggunakan otak mereka di usia tua, menurut penelitian mengalami tingkat penurunan mental yang 48 persen lebih cepat daripada mereka yang menjaga otak agar tetap aktif," tutur Kasandra.

Selain itu, lanjut dia, membaca juga memiliki manfaat yang membuat seseorang menjadi lebih fleksibel, meningkatkan rasionalitas dan kreativitas, serta membantu mencegah demensia atau penurunan daya ingat. "Sama seperti jantung, otak perlu dirawat agar dapat berfungsi dengan kapasitas maksimalnya seumur hidup," tutup Kasandra.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus