Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pasokan oksigen untuk penanganan Covid-19 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai didatangkan pada Sabtu, 26 Juni 2021. Penambahan pasokan oksigen ini karena kebutuhan rumah sakit rujukan Covid-19 sepekan terakhir meningkat tiga kali lipat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk gelombang pertama, Pemerintah DIY akan mendapatkan tambahan pasokan sekitar 17 ribu meter kubik oksigen cair yang kemudian didistribusikan ke sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 yang membutuhkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami terus mengupayakan pasokan oksigen cair ini agar kebutuhan di rumah sakit rujukan Covid-19 dapat tercukupi. Tak harus meningkatkan pasokan jadi 100 persen, minimal 80 persen karena harapan rumah sakit adalah kontinuitas, seberapa pun tambahannya tidak masalah," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie Sabtu.
Oksigen cair ini merupakan kiriman PT Samator Gas Industri, distributor oksigen untuk kawasan DIY dan Jawa Tengah.
Sebelum didistribusikan ke rumah sakit rujukan, oksigen yang dibawa oleh kontainer akan tiba dulu di salah satu depo milik PT Samator Gas Industri di Maguwohardjo, Sleman. Selanjutnya, oksigen cair tersebut dipindahkan ke truk-truk berukuran kecil dan langsung didistribusikan ke sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19.
Pembajun mengatakan selain menambah pasokan oksigen, untuk pemanfaatannya rumah sakit juga telah diminta saling bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan. Misalnya jika ada satu rumah sakit kebetulan stok oksigennya menipis, bisa dibantu alokasi dari rumah sakit lain yang belum terlalu membutuhkan oksigen itu. "Sehingga kontinuitas pasokan oksigen terus terjaga," kata dia.
Direktur Operasional PT Samator Gas Industri dan Aneka Gas Industri (GAI) Budi Susanto menuturkan oksigen yang pasokan tambahan oksigen yang awalnya diangkut dengan truk besar akan dipindah dulu ke truk-truk kecil untuk mendistribusikan ke tiap rumah sakit rujukan.
"Jadi distribusinya ke rumah sakit memakai truk-truk tangki berukuran kecil dengan daya tampung 3.500-4.000 meter kubik," kata Budi.
Untuk pemindahan oksigen dari kontainer besar ke truk kecil juga memerlukan persiapan. Seperti kebutuhan listrik untuk pompa oksigen, menyiapkan lahan untuk proses pemindahan ini, serta keperluan pembangunan hub baru agar bisa selalu memperpendek jarak dan waktu pengiriman. "Di tempat tersebut harus ada listrik sekitar 20 ribu watt," kata Budi.
Budi menyatakan bahwa suplai oksigen dari pabrik gas yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah, ke berbagai rumah sakit daerah cukup lancar. Namun, diakui kuantitasnya saat ini harus dikurangi agar pasokan bisa merata.
Selama ini, selain dari Jakarta, kebutuhan DIY dan Jawa Tengah selalu disuplai dari Jawa Timur dan Jawa Barat. "Kondisi saat ini memang tidak ada yang tahu. Di Jawa Tengah kasus Covid ini sudah puncak atau belum, namun kalau kondisinya seperti sekarang dalam pekan ini kebutuhan oksigennya masih bisa teratasi," katanya.
"Yang terpenting di bagi sedikit-sedikit pasokannya sehingga tidak ada yang putus suplainya," Budi menambahkan.
Adapun saat ini PT Samator memiliki kemampuan produksi sekitar 50 ribu meter kubik gas oksigen tiap harinya. Di tengah lonjakan kasus positif, kebutuhan gas oksigen di Jawa Tengah dan DIY turut mengalami peningkatan signifikan mencapai 164 ribu meter kubik ribu tiap harinya. "Kalau sebelum Covid-19, kebutuhannya sekitar 80-70 ribu meter kubik,” kata Budi.