Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Uji Mutu, Sekolah Indonesia di Malaysia Lomba Sains dan Seni

Para peserta berasal dari Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL)dan eman sekolah lainnya.

30 Oktober 2015 | 15.35 WIB

OSK 2015, Uji Anak Berpikir Kritis dan LogisAjang kompetisi sains SD terbesar, Olimpiade Sains Kuark (OSK) 2015 telah selesai digelar, sebanyak 92 ribu siswa dari berbagai daerah ikut berpartisipasi dalam ajang ini.(Komunika Online)
Perbesar
OSK 2015, Uji Anak Berpikir Kritis dan LogisAjang kompetisi sains SD terbesar, Olimpiade Sains Kuark (OSK) 2015 telah selesai digelar, sebanyak 92 ribu siswa dari berbagai daerah ikut berpartisipasi dalam ajang ini.(Komunika Online)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 80 pelajar Indonesia dari tingkat SD, SMP dan SMA akan mengikuti kompetisi Sains dan Seni di Malaysia diselenggarakan di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) pada 30 Oktober-1 November 2015.

Kompetisi ini dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno di Kuala Lumpur, Jumat 30 Oktober 2015. Menurut Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Ari Purbayanto,  peserta dari Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Rintisan Sekolah Indonesia Johor Bahru (RSIJB, Johor Bahru) dan beberapa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)/Community Learning Center (CLC) Wilayah Sabah dan Sarawak.

Program yang pertama kali diadakan ini penting untuk menilai sejauhmana kemampuan dan kualitas pendidikan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) di Malaysia. "Khususnya SIKL dan SIKK, baik dari segi akademik maupun seni. Begitu juga kemampuan anak-anak Indonesia yang belajar melalui PKBM/CLC di Sabah dan Sarawak, yang mutu pendidikannya dalam media terkadang dinilai rendah," katanya.

Ari menambahkan bahwa tujuan kegiatan ini, yaitu menyiapkan pelajar Indonesia untuk berani berkompetisi di tingkat nasional dan internasional, menggali kemampuan, meningkatkan daya analisis dan kreativitas pelajar dalam bidang sains dan seni serta mengembangkan sikap kompetitif dalam diri pelajar yang berwawasan global.

Ada beberapa jenis lomba yang dilombakan dalam kompetisi ini. Untuk tingkat SD adalah olimpiade sains, olimpiade matematika, pidato bahasa Indonesia dan menyanyi solo.

Untuk SMP adalah olimpiade sains, olimpiade matematika, bercerita dalam bahasa Inggris (story telling), menyanyi solo dan presentasi hasil eksperimen. Sementara untuk SMA adalah olimpiade fisika, olimpiade ekonomi, olimpiade biologi, olimpiade matematika, olimpiade geografi dan karya tulis ilmiah.

Kegiatan ini merupakan puncak dari keseluruhan lomba. Proses seleksinya sudah dilakukan di masing-masing sekolah dan PKBM/CLC sejak Agustus-September 2015.

Dewan juri berasal dari Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta, serta juri dari mahasiswa pascasarjana dan dosen Indonesia yang sedang berkarya di Malaysia. "Mereka sengaja dipilih untuk menjamin objektivitas penilaian," ujarnya.

Sementara itu, kompetisi Sains dan Seni Pelajar Sekolah Indonesia Luar Negeri (KSSP-SILN) se-Malaysia diharapkan berjalan lancar dan sukses. " Jika hasilnya memuaskan, mungkin tahun depan kita adakan kompetisi serupa untuk tingkat ASEAN," kata Ari.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yocta Nurrahman

Yocta Nurrahman

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus