Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Ukuran Istana Negara Berbentuk Burung Garuda Karya Nyoman Nuarta

Desain Istana Negara itu dinyatakan sebagai karya terpilih sayembara gelaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2 April 2021 | 06.49 WIB

Tangkapan layar dari video pendek yang memperlihatkan visualisasi desain Garuda untuk Istana Negara di ibu kota baru. Video pendek tersebut berkembang viral belakangan melalui berbagai media sosial dan grup perpesanan instan. Foto: Istimewa
Perbesar
Tangkapan layar dari video pendek yang memperlihatkan visualisasi desain Garuda untuk Istana Negara di ibu kota baru. Video pendek tersebut berkembang viral belakangan melalui berbagai media sosial dan grup perpesanan instan. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pematung Nyoman Nuarta dan timnya merancang bangunan Istana Negara baru di Kalimantan Timur dengan bentuk burung garuda membentangkan sayap. Alasan konsepnya itu karena garuda sudah jadi kesepakatan suku di Indonesia sebagai lambang negara. “Saya tidak hanya sekadar estetika tapi unsur persatuan bangsa itu,” ujarnya Kamis 1 April 2021.

Baca:
Desain Istana Negara Nyoman Nuarta, Burung Garuda Menunduk dan Menoleh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dari video tertanggal 26 Maret yang diunggah lewat akun media sosialnya pada akhir Maret 2021, desain bangunan Istana Negara itu dinyatakan sebagai karya terpilih sayembara gelaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Menurut Nuarta, panjang bentangan sayap 200 meter, lebar 30 meter, dan tingginya 76 meter. “Ini agak simbolik kalau peletakan batu pertama tahun ini HUT RI ke-76,” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gedung Istana itu terdiri dari 8 lantai seluas 4 hektare. Adapun luas bangunannya 38 ribu meter persegi. Ditambah bangunan lain di kompleks Istana itu luasnya sekitar 10 hektare. “Area lahan 32 hektare, nggak besar,” ujarnya. Bangunan selain Istana negara itu menurutnya seperti kantor Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, dan Kantor Staf Presiden.

Kantor-kantor itu sejauh ini masih dihitung kebutuhan ruangnya. Masa pandemi yang belum jelas kapan berakhir mengubah kalkulasi luas kantor karena ada pertimbangan menjaga jarak orang 1,5 meter.

Selain itu, disediakan ruang rapat besar untuk Presiden dan para menterinya serta ruang presentasi. Adapun pelataran di depan Istana dialokasikan sebagai tempat pameran usaha mikro kecil dan menengah. “Saya ingin Istana itu harus wibawa tapi tetap ramah dengan masyarakat,” katanya.

Fasad atau bagian muka gedung Istana diberi cangkang dengan konsep hijau. “Sirip-sirip vertikal yang dipasang menjadi semacam sun screen,” ujar Nuarta. Fungsinya agar sinar matahari tidak langsung menerpa kaca gedung sehingga tidak terjadi radiasi. Kebutuhan ruang yang nyaman menurutnya bersuhu 22-26 derajat Celcius.

Menurut Nuarta, jika Istana Negara masih tetap memerlukan penyejuk udara, kebutuhannya tidak besar. “Mungkin AC dibutuhkan untuk membunuh jamur,” katanya.

ANWAR SISWADI

Anwar Siswadi (Kontributor)

Anwar Siswadi (Kontributor)

Kontributor Tempo di Bandung

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus