atau cari berdasarkan hari
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi mencatat sebanyak 12 kali guguran lava ke luar dari Gunung Merapi hingga pukul 18.00
Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran pertama pada pukul 05.11 WIB.
Awan panas guguran Gunung Merapi tercatat di seismogram dengan amplitudo 28 mm dan durasi 99 detik.
Hasil pengamatan Gunung Merapi 19-25 Februari 2021.
Potensi bahaya erupsi Gunung Merapi belum berubah hingga kini.
Gunung Merapi mengeluarkan 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah barat daya.
Gunung Merapi mengeluarkan lima kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 800 meter ke arah barat daya
BPPTKG menyatakan seluruh lontaran lava pijar itu mengarah ke sisi barat daya Gunung Merapi.
BPPTKG akhirnya berhasil mendapatkan data lebih rinci soal kubah lava kedua Gunung Merapi yang berada di bagian tengah kawah.
Gunung Merapi terlihat mengeluarkan asap sulfatara putih, intensitas tebal, dan tinggi sekitar 400 meter di atas puncak.
Lokasi kerusakan diperkirakan masih berada di radius 4 kilometer dari puncak Gunung Merapi atau dalam radius bahaya.
Kubah lava Gunung Merapi saat ini terus bertumbuh dan sewaktu-waktu bisa memicu terjadinya awan panas.
Aktivitas lava pijar Gunung Merapi terakhir teramati pada periode 06.00-12.00 WIB pada Kamis, 11 Februari 2021.
Gunung Merapi mengeluarkan lima kali guguran lava pijar sejauh 1 kilometer ke arah barat daya, Kali Krasak dan Boyong hari ini
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi masih diperkirakan berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya.
Guguran lava pijar Gunung Merapi pada Selasa pagi 9 Februari 2021 meluncur hingga sejauh 700 meter
Beberapa sungai yang berasal dari Gunung Merapi, Yogyakarta, kini rawan banjir lahar dingin karena sisa material erupsi.
Saat ini Gunung Merapi pertama kali dalam sejarahnya memiliki dua kubah lava di sisi barat daya dan tengah kawah.
Banjir lahar dingin Gunung Merapi sempat membuat jaringan perpipaan air bersih milik warga di wilayah Kaliurang Barat, Pakem, Sleman terputus.
Dengan aktivitas Gunung Merapi saat ini, kewaspadaan utama pada potensi banjir lahar dingin pada sungai di wilayah Kota Yogyakarta.