atau cari berdasarkan hari
Mantan Menteri Keuangan di era Presiden SBY, Muhamad Chatib Basri mengingatkan adanya potensi risiko penurunan transaksi di pasar modal.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah.
Hari ini IHSG dibuka menguat 7,21 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.194,08.
IHSG ditutup menguat 39,24 poin atau 0,64 persen ke posisi 6.152,12.
IHSG hari ini, Kamis 5 Desember 2019 dibuka menguat 19,16 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.132,04.
Hari ini IHSG dibuka melemah 12,56 poin atau 0,2 persen ke posisi 6.121,33.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan adanya ledakan di Monas tak memengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Mungkin (karena) bom ada koreksi. Faktor eksternal juga yang sedang turun, jadi (IHSG) kita turun," kata Dirut BEI Inarno Djajadi.
Seperti tahun sebelumnya, bulan Desember merupakan bulan bullish (penguatan) bagi IHSG.
Pada perdagangan Jumat pekan lalu, IHSG mengakhiri pergerakannya di level 6.011,83 dengan kenaikan tajam 0,99 persen atau 58,77 poin.
Sejumlah faktor menyebabkan IHSG masih tertekan pada akhir tahun.
Di tengah ketidakpastian kondisi pasar keuangan global, OJK mencatat aliran dana masuk ke Tanah Air sebesar Rp 175,6 triliun.
Analis memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk rebound pada perdagangan hari ini, Kamis 28 Novemver 2019 setelah kemarin terkoreksi tipis
IHSG ditutup melemah 44,57 poin atau 0,73 persen ke posisi 6.026,19.
IHSG Jumat pagi dibuka melemah 1,57poin atau 0,03 persen ke posisi 6.115,79.
IHSG dibuka menguat 14,31 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.136,94.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan kepercayaan investor asing ke Indonesia sudah mulai menggembirakan.
IHSG Senin pagi dibuka melemah 1,93 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.126,41.
Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada awal pekan depan, Senin 18 November 2019 berpotensi menguat.
Kepemilikan investor lokal di pasar modal Indonesia terus bertambah dan hampir menyaingi porsi yang dimiliki investor asing selama 5 tahun terakhir.