Rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjadikan vasektomi sebagai syarat penerima bantuan sosial (bansos) merupakan pemaksaan terhadap kelas ekonomi tertentu, khususnya masyarakat miskin. Direktur Rujak Center for Urban Studies Elisa Sutanudjaja mengatakan, kebijakan tersebut menggambarkan potret kepemimpinan coercive power atau kekuasaan yang memaksa dan ancaman. "Itu ide berbahaya sekali. Selain coercive, itu juga eugenika karena menarget dan memaksa pada kelas ekonomi tertentu melalui aplikasi perpesanan pada Kamis, 1 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Elisa berpendapat seharusnya seorang gubernur mengkaji secara mendalam dan mencari tahu akar permasalahan sebelum memutuskan mengeluarkan kebijakan. Menurut dia, alasan Gubernur Dedi menerapkan kebijakan tersebut karena banyak masyarakat miskin yang punya banyak anak adalah tidak berdasar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Foto: Antara Foto, Freepik
Editor: Ryan Maulana