Iklan
TEMPO Interaktif, Tuban:Sejumlah ulama kondang NU yang tergabung dalam Forum Langitan memberi batas waktu bagi Mathori Abdul Djalil hingga Rabu (9/1). Matori yang mengklaim tetap sebagai Ketua Umum DPP PKB itu didesak untuk mengambil sikap: apakah dirinya menginginkan islah (rujuk) atau tidak, berkaitan dualisme kepemimpinan di tubuh partai berlambang bumi dilingkari bintang sembilan itu. Demikian poin terpenting pertemuan di Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur, Senin (7/1). Forum Langitan diikuti Pengasuh Pondok Pesantren Langitan KH Abdullah Faqih (Mustasyar PBNU), KH Abdullah Abbas (Mustasyar PBNU), KH Fachrudin Masturoh (Wakil Rois Aam PBNU), KH Masduki Mahfud (Ketua Syuriah PWNU Jawa Timur), Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrachman Wahid dan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi. Pertemuan juga diikuti Pjs Ketua Umum DPP PKB Alwi Shihab dan Ketua DPP PKB Mahfud MD. “Keputusan itu diambil setelah para kiai sepuh NU mendengarkan sikap resmi Matori yang disampaikan lewat Ketua Umum PBNU Kiai Hasyim Muzadi. Bahwa Matori akan menyampaikan sikapnya pada 9 Januari nanti: apakah dirinya akan menerima islah atau tidak,” ujar Ketua PWNU Jawa Timur, Ali Maschan Moesa, seusai pertemuan kepada Tempo News Room. Ali menjelaskan, perspektif islah versi Matori adalah tetap menginginkan jabatan Ketua Umum DPP PKB. Tapi, para kiai NU keberatan. Seperti diketahui, Dewan Syuro PKB diketuai KH Abdurrahman Wahid memecat Matori dari jabatan itu dan menempatkan Alwi Shihab sebagai Pjs Ketua Umum DPP PKB. Keputusan itu sebagai hukuman kehadiran Matori dalam Sidang Istimewa MPR yang menjatuhkan Abdurrahman Wahid dari kursi presiden. “Para kiai sepuh ingin Matori di dewan syuro. Para kiai berpendapat, jabatan sudah dianggap terhormat untuk Matori,” jelas Ali. Jika sampai 9 Januari Matori tetap bersikukuh dengan sikapnya, Forum Langitan akan mendukung Alwi Shihab. “Matori akan ditinggal,” jelasnya. Ali Maschan mengatakan, para kyai menginginkan agar PKB bersatu, baik kubu Matori maupun pendukung Gus Dur-Alwi Shihab. Dalam kaitan itu, Muktamar Luar Biasa dilakukan satu kali. “Para kyai ingin konflik di tubuh PKB diselesaikan menurut konstitusi partai,” ujarnya. (Adi Mawardi)
Iklan
