Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Industri dan Perdagangan optimistis pasokan pangan untuk Jakarta aman. Agus Parmono, Seksi Analisis Pasar Direktorat Bina Pasar Deperindag, Jumat (15/2), mengakui ada kenaikan harga sayur, tapi itu karena masalah distribusi dalam wilayah Jakarta bukan pasokan dari luar. Agus mengatakan dampak banjir di beberapa sentra produksi beras, seperti Karawang, juga tidak perlu dicemaskan. Alasannya, katanya, “Pasar Induk Cipinang memiliki stok penyangga.” Ia mengatakan, berdasarkan pantauan di Pasar Induk Cipinang, stok beras yang tersedia hingga tanggal 14 Februari 2002 sebesar 17.407 ton. Angka ini turun 803 ton dibanding tanggal 13 Februari 2002 dan diperkirakan bisa mencukupi kebutuhan DKI sekitar sebelas hari. Sebaliknya pasokan sayur-mayur, menurut Agus, justru meningkat. Pada tanggal 13 Februari, pasokan sayur-mayur ke Pasar Induk Kramat Jati sebesar 1.039 ton atau mengalami kenaikan sebesar 195 ton dari hari sebelumnya. Meski pasokan sayuran baik, tapi harga cenderung naik. Catatan di Deperindag, berdasarkan pantauan di pasar tradisional yaitu Pasar Senen, Pasar Minggu, Pasar Warakas, Pasar Grogol, dan Pasar Rawamangun, harga naik. Cabe merah keriting, misalnya, dari Rp. 11.700 perkilogram menjadi Rp. 11.900 perkilogram. Cabe merah biasa, naik dari Rp 10.700 perkilogram menjadi Rp. 10.900 perkilogram. Bawang merah naik dari Rp. 10.550 kilogram menjadi Rp. 10.700 kilogram. Kenaikan ini karena distribusi dari pasar induk ke pasar yang terganggu. “Otomatis pasokan di pasar itu kurang dan harganya jadi naik,” katanya. (Nunuy Nurhayati-Tempo News Room)
Iklan
