Menurut Kapolda, polisi baru mendapat keterangan dari Elize mengenai pertemuannya dengan Tommy 14 Januari lalu. Saat itu Tommy menyerahkan 3 bom dan cek. Hanya saja, keterangan Elize belum dapat dijadikan bukti-bukti sekalipun telah ada keterangan tambahan dari saksi Lisa dan Ki Joko Bodho, kata Moelyono. Menurut dia, tersangka boleh-boleh saja memberikan keterangan, namun hal itu harus didukung keterangan dari tim ahli yang akan dihadirkan untuk penyelidikan.
Kapolda pun mempertimbangkan kemungkinan pemberian penghargaan kepada Ki Joko Bodho. Maklumlah, paranormal tadi telah menggagalkan rencana pemboman di beberapa tempat itu. Beberapa waktu lalu, hadiah pun telah diberikan kepada Ahmad Taufik, penemu granat di stasiun Lemahabang. Orang-orang seperti itu tidak mungkin kita lupakan begitu saja, ujar Kapolda. Menurut dia, orang seperti Ki Joko Bodho ini harus dilindungi karena yang bersangkutan adalah saksi utama. Saat ini, Polda sedang melakukan koordinasi dengan Polres Jakarta Timur untuk melindungi saksi. Sampai sekarang polisi telah memeriksa 15 orang saksi.
Sementara itu, Kadispen Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Pol) Anton Bachrul Alam seusai rapat pembahasan penemuan bom itu Senin sore, (22/1) menjelaskan tentang cek yang diterima Elize dari Tommy. Cek itu, kini sedang diselidiki tiga orang serse dari Polda, ujarnya.
Menurut Anton, bank yang sedang diselidiki itu adalah Bank Internasional Indonesia (BII). Hal ini berbeda dengan keterangan yang didapatkan sumber TEMPO Interaktif yang mengatakan bahwa bank itu adalah bank pemerintah di jalan Menteng, yaitu BNI 1946. Saat dikonfirmasi TEMPO Interaktif mengenai hal itu, Anton mengatakan belum mengetahui dan masih akan dilakukan penyelidikan.
Tapi, dari sebuah sumber aparat lainnya, berdasarkan pengakuan tersangka Elize Maria, diperoleh keterangan bahwa dirinya mendapatkan 3 lembar traveler cheque dalam transaksi dengan Tommy di depan Universitas Bung Karno itu. Sekarang sedang diusut pihak kepolisisan di bank BNI 46 cabang Jatinegara dan Grand Garden, kata sumber tadi.
Anton pun mengelak dari pertanyaan wartawan yang melihat tayangan di sebuah stasiun televisi swasta soal pengakuan Ki Joko Bodho. Saat itu paranormal ahli gendam itu mengaku bahwa sebelum terjadinya transaksi di TMII, para jendral berdiskusi dengan Tommy merancang pemboman. Saya belum mengetahuinya, tunggu penyelidikan, ujarnya berkilah. (Istiqomatul Hayati/Ira/Safari)