Sikap itu, lanjut dia, diambil karena dia tidak ingin melukai hati para mahasiswa dan para tokoh masyarakat yang selama ini sedang berjuang untuk menuntut sebuah pembaharuan. Nanti kalau saya datang, malah bisa ditafsirkan kompromislah, main politik dagang sapi, plin-plan, dan sebagainya, kata dia kepada wartawan di Gedung MPR/DPR, Jakarta.
Dia menilai, saat ini iklim yang berkembang di masyarakat masih belum cukup kondusif. Sehingga, apapun yang akan dilakukan oleh para petinggi negara akan menimbulkan penafsiran yang beragam. Jangan sampai pertemuan itu malah semakin memperkeruh suasana, ujarnya lagi.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Akbar Tandjung mengatakan belum bisa memastikan apakah dirinya akan hadir atau tidak. Saya masih akan melihat kemungkinannya, sebab malam ini saya masih ada rapat di DPP Golkar. (Fajar WH)