Kapolres Aceh Timur AKBP Drs Abdullah Hayati melalui Waksubgasres Imam Widodo, mengatakan korban meninggal masing-masing Bripda Hari Margo (22) dan Bripda Hanung Sulistyo (23). Menurut dia, pada saat itu sejumlah truk aparat Brimob sedang dalam perjalanan patroli ke wilayah Barat Aceh Timur. Bripda Hari mengembuskan nafas terakhir dalam perjananan ke rumah sakit. Sedangkan Bripda Hanung meninggal di RSUD Langsa.
Imam Widodo mengakui ada enam anggota Brimob yang mengalami luka berat dan ringan. Sampai Jumat (16/2) yang masih dirawat di rumah sakit adalah Bripda Abadi (22), Bripda Imam (20), Bripda Triyono, Bripda Abid Munir Ridho (24), Bripda Rudianto (23), dan Bripda Aji Wibowo (20).
Kendati satu unit truk mengalami kecelakaan, lanjut Imam, patroli tetap dilanjutkan sampai mengalami pengadangan di Kecamatan Simpang Ulim. Penyerangan itu menimbulkan kontak senjata selama beberapa menit. Dalam baku tembak itulah Bripda Jaka Setiawan (28) dan Bripda Basori (27) menderita luka ringan akibat terkena pecahan peluru.
Ketua Biro Penerangan GAM Wilayah Peureulak, Ishak Daud, mengaku bertanggungjawab atas penyerangan tersebut yang dianggapnya sebagai tindakan balas dendam (tueng bila) atas tindakan arogan aparat keamanan.
Sementara di Aceh Utara, Kamis pukul 21.30 WIB, terjadi penyerangan terhadap Polsek Syamtalira Bayu yang mengakibatkan pecahnya kontak senjata selama 20 menit. Sejumlah anggota GAM, melakukan penyerangan dari arah timur dan utara dengan senjata api laras panjang jenis AK-47, M-16, dan SS1.
Kapolres Aceh Utara AKBP Wanto Sumardi mengatakan tidak ada korban di pihak aparat, kecuali dinding pos yang terletak di samping Mapolsek terkena peluru. "Sedangkan di pihak GAM belum kami ketahui," kata dia.
Kamis pukul 18.05, masyarakat Kota Lhokseumawe dikejutkan dengan dua kali letusan senjata dari anggota Brimob. Informasi yang dikumpulkan TEMPO Interaktif di lapangan menyebutkan, dua pemuda bersepeda motor kabur ketika berpapasan dengan anggota Brimob. Hal ini membuat aparat curiga hingga melepaskan tembakan ke udara. Namun, kedua pemuda itu berhasil lolos kendati sepeda motornya tertinggal. Kapolres mengatakan, kedua pemuda itu diduga keras terlibat serangkaian tindakan kriminal terhadap masyarakat. "Kalau tidak bersalah, mana mungkin ia langsung melarikan diri. Dan kalau mereka tidak lari, aparat sama sekali tidak tahu ia bersalah atau tidak," kata Kapolres. Ia menduga, sepedamotor yang kini berada di tangan aparat, merupakan hasil rampasan milik masyarakat atau kantor pemerintahan. (Zainal Bakri)