Demikian diungkapkan anggota F-TNI/Polri Abdul Rachman Gaffur SH, di sela-sela acara fit and proper test calon anggota KPU sesi kedua di DPR, Kamis siang (3/7).
Abdul mengakui, sepak terjang militer selama masa orde baru menyebabkan gonjang-ganjing pada lembaga legislatif dan eksekutif. “Pak Harto bisa bertahan 32 tahun karena memobilisasi ABRI untuk ikut mempertahankan kekuasaannya,” katanya.
Menurutnya, sejarah rezim Soeharto tidak boleh lagi terulang karena tidak mustahil siapapun yang akan menjadi presiden dapat meminta dukungan kepada militer. Elit sipil perlu memposisikan militer dengan benar. “Untuk tahun 2004 F-TNI/Polri sudah pasti tidak ada lagi di MPR dan DPR,” tambahnya. Artinya, 100 % militer hanya berada di bawah kendali presiden.
Namun demikian, jika TNI/Polri telah ke luar dari parlemen dan ternyata terjadi keributan politik, pihaknya selalu siap datang kembali kalau itu kehendak rakyat. “Kita tetap mengawal konstitusi,” tegasnya. (Jhonny Sitorus)