Pertemuan tertutup yang berlangsung sejak pukul 10:00 hingga pukul 12:30 itu berjalan agak alot, karena pihak karyawan tetap pada tuntutannya yakni mencabut butir 2 c yakni memasukan aset Divre IV untuk dialihkan ke PT. Indosat dalam MoU yang telah di tandatangani PT. Telkom dengan Indosat pada 15 Februari lalu mengenai pengalihan kepemilikan Divre IV dari PT Telkom ke PT. Indosat dalam rangka Tukar Guling aset PT. Telkom dan Indosat.
Jika butir 2c dalam MoU tersebut tidak dicabut, mereka mengancam akan melakukan boikot pada RUPS yang akan berlangsung 26 April mendatang.
Namun pihak manajemen mengatakan bahwa pencabutan MoU itu tidak mungkin dilakukan. Mereka tetap pada keputusannya untuk tetap menindaklanjuti MoU tersebut dengan memasukannya dalam agenda RUPS. Direktur SDM PT. Telkom Taufik Akbar seusai pertemuan tersebut menjelaskan kepada wartawan mengenai alasan sikap manajemen. "Pencabutan itu tidak mungkin dilakukan karena sudah merupakan deal bersama yang sudah diumumkan ke seluruh halayak terutama para pemegang saham. Tapi deal ini adalah intension untuk membuat perjanjian agreement. Nantinya dicari dulu persetujuan RUPS. Seluruh keputusan final adalah di RUPS. Itu yang kami jelaskan pada mereka" kata Taufik.
Alhasil pertemuan itu tidak menghasilkan keputusan yang berarti bagi karyawan. Pertemuan tersebut lebih sebagai forum untuk mengetahui posisi masing-masing. "Pertemuan ini memang bukan sebagai forum perjuangan final kami. Masih banyak hal yang harus kami lakukan. " kata Ketua DPW Serikat Karyawan Divre IV Syahrul Akhyar kepada wartawan.
Setelah ini menurut Syahrul, pihaknya akan melakukan lobi dengan ke DPR dan ke Depkeu. Dari sini diharapkan akan terbentuk opini publik. Selanjutnya upaya akhir akan dilakukan saat RUPS.
RUSP yang akan datang itu akan terjadi 2 RUPS, yakni RUPS Tahunan dan RUPS Independen dimana dalam RUPS independen ini pemegang saham minoritas akan voting.Forum RUPS Independen lah yang akan digunakan mereka untuk menggolkan tuntutannya. Upaya ini akan dilakukan dengan sebelumnya mensosialisasikan hasil kajian bisnis yang dilakukan Serikat Karyawan bersama dengan Litbang agar para pemegang saham minoritas yang sebesar 34% itu mengerti alasan rasional dari penolakan mereka itu, dimana secara bisnis menurut kajian mereka pengalihan aset Divre IV ini hanya merugikan PT. Telkom.
Dengan cara ini diharapkan perjuangan mereka akan berhasil. "Jika butir 2c dalam MoU bisa dibatalkan oleh RUPS, maka Direksi PT. Telkom akan terselamatkan tidak akan bebani apapun oleh pihak Indosat" kata Syahrul.
Perjuangan 250 karyawan Divre IV Jateng & DIY itu juga mendapat dukungan dari 150 karyawan Divre III yang ikut bergabung dalam aksi unjuk rasa tersebut.Selain itu dukungan dari seluruh Divre dari Sabang sampai Merauke juga berdatangan secara tertulis melalui faksimile. (Rinny Srihartini)