Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Jangan Terlalu Tergantung IMF

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Indonesia sebaiknya jangan mau didikte oleh IMF, dan sebaiknya jangan terlalu tergantung dengan IMF. Demikian salah satu benang merah dari seminar “Rekonstruksi Kebangkrutan Ekonomi Indonesia,” yang diselenggarakan oleh Forum Reformasi Total, hari ini (7/3), di Jakarta. Adapun yang menjadi pembicara di seminar tersebut adalah Prof. Dr.Sri-Edi Swasono, Ichsannudin Noorsy, dan Prof. Dr.Suroso Imam Zadjuli.

Sri-Edi menegaskan bahwa budaya ketertundukan Indonesia besar sekali, sehingga Idonesia mau didikte oleh IMF. Padahal IMF tersebut tidak selalu benar. Saat ini ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 3,2%. Padahal bantuan IMF belum cair, perbankan masih belum baik, konglomerat masih “tertidur,” dan investor asing belum masuk. Pertumbuhaan ekonomi demikian itu merupakan bukti nyata bahwa kita tidak perlu tergantung dengan IMF. Untuk mebangun perekonomian Indonesia sebaiknya kita harus mempunyai self confidence dan fighting spirit, yaitu percaya dengan kemampuan diri sendiri. Saat ini Indonesia terpuruk secara kultural akibat adanya pemikiran seolah-olah ekonomi Indonesia tidak mungkin membaik tanpa adanya bantuan IMF.

“saya sudah menyarankan sejak tahun 1997, agar kita tidak lagi meminjam kepada IMF.” Indonesia seharusnya sudah punya rencana untuk 10 sampai 15 tahun kedepan, untuk membangun ekonomi bangsa tanpa hutang dari luar negeri, jelas Edi. Saat ini, kritik terhadap IMF makin besar di luar negeri. Bahkan menurut Sri-Edi, Kissinger pernah mengatakan IMF dan globalisasi merupakan bentuk dari Imperialisme AS. Seharusnya Indonesia lebih kritis, dan jangan mau didikte oleh IMF. Sementara itu Prof.Dr.Suroso Imam Zadzuli menjelaskan bahwa IMF dan lembaga moneter internasional lainnya yang seaspirasi dengan IMF bukanlah dermawan tetapi lebih cenderung sebagai rentenir yang mematikan. Hal ini terlihat dengan adanya bunga pinjaman yang sebesar 1,5% sampai dengan 2,5% pertahunnya. Bunga ini kelihatannya rendah, sesungguhnya bunga itu jauh lebih mengntungkan bagi negara donor, karena jika mereka depositokan di dalam negeri mereka sendiri, maka bunganya lebih rendah, misalnya untuk Yen Jepang itu hanya sekitar 1,0%. Selain itu IMF menerapkan syarat yang berbelit-belit bagi negara penerima pinjaman, yang tujuan sebenarnya agar negara sponsor IMF dapat menarik berbagai keuntungan melaui bisnis antar negara yang mereka lakukan.

Sementara itu, Hariadi Darmawan, yang memberikan kata sambutan sebelum seminar itu dimulai mengatakan bahwa, “tanpa IMF kita bisa jalan terus, dalam hal ini saya sependapat dengan Bung Karno, go to hell with your aid,”. Saat ini, perekonomian Indonesia, secara total tumbuh sekitar 4,2% sampai dengan 4,8%. Ini semua kita capai melalui ekonomi rakyat, bukan karena adanya bantuan IMF ataupun partisipasi konglomerat. Demikian dijelaskan oleh mantan Ketua ILUNI tersebut. (Dedet Hardiansyah)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

4 menit lalu

Dekorasi Rumah dan Dinding yang Hemat Biaya.
Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.


IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

4 menit lalu

Foto bersama para penerima penghargaan HWPA dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Mantan Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda - Jakarta, 26 April 2024. Sumber: Muhammad Aldi Rahman /UNIC Jakarta
IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI


3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

9 menit lalu

Tangkapan layar - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat membuka
3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah petuah kepada kadernya. Menekankan kadernya jangan bohong. Apa petuah lainnya?


Semakin Berkembang, Bahana TCW Beri Tips Investasi Reksa Dana Syariah

14 menit lalu

Ada banyak produk reksadana syariah di Indonesia yang menguntungkan. Berikut ini daftar serta keuntungan jika berinvestasi reksadana syariah. Foto: canva
Semakin Berkembang, Bahana TCW Beri Tips Investasi Reksa Dana Syariah

Reksa dana syariah menjadi salah satu instrumen tepat bagi masyarakat Indonesia yang ingin imbal hasil, tapi tetap menyesuaikan prinsip syariat Islam.


KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

18 menit lalu

Aktivitas bongkar muat air minum dalam kemasan pada sebuah agen di kawasan Manggarai, Jakarta, Kamis, 13 Januari 2022. Produksi air minum dalam kemasan (AMDK) pada tahun ini ditargetkan tumbuh 5 persen menjadi 32,41 miliar liter, dari proyeksi realisasi pada 2021 sebesar 30,87 miliar liter. Tempo/Tony Hartawan
KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung


Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

20 menit lalu

Drama Korea Signal. (Asian Wiki)
Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

Dari misteri yang membingungkan hingga aksi yang mendebarkan, drama Korea tema polisi dan detektif ini patut Anda tonton.


Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

23 menit lalu

Penyair Joko Pinurbo membaca puisi di makam Udin di Trirenggo, Bantul. Joko Pinurbo membaca puisi dalam acara ziarah ke makam Udin, bagian dari peringatan 19 tahun meninggalnya Udin yang digagas Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta. TEMPO/ Shinta Maharani
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.


Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

30 menit lalu

Sastrawan Joko Pinurbo saat menghadiri acara Kompasianival di Lippo Mall, Jakarta Timur, Sabtu, 21 Oktober 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH
Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

Sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin, berpulang pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pukul 06.03 WIB.


BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

35 menit lalu

BTPN Syariah. Istimewa
BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.


Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

36 menit lalu

Ilustrasi hutan mangrove.
Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

Tidak kurang dari 1.000 batang mangrove ditanam di areal Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Api-api.