Setelah dihalangi aparat keamanan selama sekitar 1,5 jam, akhirnya sejumlah wartawan diperbolehkan masuk ke lokasi VIP Bandara Halim Perdana Kusumah pada pukul 23.45. Sebelumnya hanya wartawan yang memiliki pass media kepresidenan, seperti: Tempo, Kompas, Media Indonesia, Satunet.com, Lippostar.com, Jakarta News FM, Radio Voice of Human Right, fotografer dan kameraman dari kantor berita Reuters dan koresponden New York Times, yang bisa masuk. Sedangkan puluhan wartawan dari media cetak dan elektronik lainnya gagal masuk sebelum akhirnya diizinkan oleh aparat keamanan.
Di ruang tunggu VIP sudah tampak Panglima TNI Laksamana Widodo AS, Kapolri Jend. S. Bimantoro, Menkopolsoskam Susilo Bambang Yudhoyono dan Kabakin Letjen Arie J. Kuma’at dan Kapolda Metro Jaya Irjen Moeljono Sulaiman. Belakangan, datang Juru Bicara Kepresidenan Wimar Witoelar yang langsung menyalami dan berbincang-bincang dengan para tokoh itu. Rencana kedatangan Presiden Wahid masih belum bergeser dari jadwal semula yaitu pukul 00.45.
Sementara itu di depan Istana Merdeka Jakarta sempat terjadi beberapa aksi massa yang menuntut Presiden Gus Dur mundur dari jabatannya karena dianggap tidak dapat menyelesaikan konflik massa yang merenggut nyawa di beberapa daerah. Menyikapi maraknya aksi unjuk rasa di depan istana presiden, Kadispen Polri, Komisaris Besar (Pol) Anton Bachrul Alam mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan 8000 personil yang standby di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. “Pasukan itu akan dapat langsung diterjunkan ke lapangan apabila diperlukan,” kata Anton. (Kurie Suditomo/Cahyo Junaedi)