Doni mengatakan, sekitar pukul 17.00 WIB, kelompok massa Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia (BEMI) perwakilan dari seluruh Jawa melakukan koordinasi dengan mahasiswa Atma Jaya. BEMI ingin beristirahat di sana sebelum melakukan aksi di Gedung MPR/DPR. Mereka pun dibawa masuk ke salah satu gedung kampus. Namun, tiba-tiba, sekitar puluhan orang yang mengaku baru saja melakukan aksi di Istana Negara menyerang kampus Atma jaya. Saat itu, mahasiswa Atma Jaya dengan dibantu BEMI dapat melerai serangan tersebut.
Dijelaskan, setelah serangan tersebut, pihak Atma Jaya segera mengevakuasi para mahasiswa Atma Jaya. Sebab, tersiar kabar, kampus itu akan diserang kembali. Namun, tak lama kemudian, massa BEMSI datang. Melihat kedatangan mereka, Doni berusaha agar kawan-kawannya tidak melakukan penyerangan.
Sekitar pukul 20.00 WIB, tiba-tiba hujan batu melayanga ke arah kampus. Doni sendiri mengaku tidak mengetahui siapa yang melakukan penyerangan. Namun, sekitar 100 orang mencoba masuk kampus dengan cara menggoyang-goyangkan pintu gerbang. Sebagian dari mereka malah berhasil masuk dengan memanjat pintu gerbang dan lantas merusak pos Satpam.
Sambil meneriakkan jihad dan komunis ke arah mahasiswa Atmajaya, massa itu memukul-mukulkan bambu runcing yang dibawanya ke mobil-mobil yang terpakir di halaman kampus. Saat kejadian, salah seorang mahasiswi, Fransisca Wahyu dari Fakultas Hukum, mengaku melihat satu peleton Brimob melintas di depan kampus. Namun, aparat sama sekali tidak berhenti. “Padahal, massa di dalam sudah mulai membakar mobil dan menghancurkan kaca-kaca gedung,” kata Fransisca.
Fransisca juga sempat melihat, segerombolan massa itu mengenakan ikat kepala hitam sambil berteriak,”Allahu Akbar, Allahu Akbar…” Namun, kejadian itu tidak berlangsung lama. Sekitar 30 menit kemudian, seratusan massa itu mulai membubarkan diri. Sementara aparat Polda Metro Jaya yang hanya berjarak kira-kira 200 meter baru datang setengah jam kemudian.
Doni sendiri mengaku belum mengetahui apakah besok dapat kembali kuliah. Karena, banyak kelas-kelas yang dirusak. “Besok, yang jelas kita datang. Tetapi, mengenai libur atau tidaknya, tergantung dari rektor,”kata Doni. Ia sendiri menyayangkan aksi perusakan itu.
Sampai berita ini diturunkan, beberapa mahasiswa Atmajaya masih bertahan di dalam gedung sambil sesekali meneriaki jika ada mahasiswa BEMSI yang mungkin lewat di depan kampus.
Sementara itu, Ketua BEM UI Taufik Riyadi kepada TEMPO Interaktif mengatakan tidak mengetahui persis kejadian di Atma Jaya. Sebab, dia sendiri saat melakukan aksi berada di barisan paling depan dengan menggunakan mobil. “Saya hanya mendengar informasi, kampus Atma Jaya dirusak,” kata Taufik melalui telepon.
Ia sendiri mengaku tidak tahu siapa yang merusak kampus Atma Jaya. Ia pun membantah, massa BEM UI melakukan perusakan. Namun, rencananya BEM UI akan menggelar rapat internal untuk mengetahui adanya kemungkinan mahasiswa BEM UI melakukan perusakan. Jika memang benar, dia bersedia bertanggung jawab. (Nurakhmayani/Dede Ariwibowo/Retno Sulistyowati)
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
-
Pameran K-Pop D'Festa Siap Hadir Selama 45 Hari di Jakarta, Catat Tanggalnya
-
Perjalanan Politik Nikson Nababan Menuju Gubernur Sumatera Utara
-
MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini
-
FFI Pertimbangkan Penambahan Kategori Baru di Festival Tahun Depan
-
Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan
-
Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Pameran K-Pop D'Festa Siap Hadir Selama 45 Hari di Jakarta, Catat Tanggalnya
22 menit lalu
Para penggemar K-Pop akan segera dimanjakan dengan pameran K-Pop D'Festa, di Jakarta.
Perjalanan Politik Nikson Nababan Menuju Gubernur Sumatera Utara
1 jam lalu
April yang lalu, suasana kediaman Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr. H. Ahmad Sabban El-Ramaniy Rajagukguk, M.A di Simalungun menjadi saksi pertemuan penting antara Nikson Nababan, Ketua DPC PDI Perjuangan Tapanuli Utara, dengan tokoh agama yang berpengaruh.
MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini
1 jam lalu
Terdapat 16 partai politik yang mendaftarkan diri dalam sengketa Pileg 2024.
FFI Pertimbangkan Penambahan Kategori Baru di Festival Tahun Depan
1 jam lalu
FFI masih harus mendiskusikan hal tersebut sebagai kategori baru sehingga belum bisa ditambahkan pada FFI 2024.
Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan
2 jam lalu
Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah
Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi
2 jam lalu
Uzbekistan akan menjadi lawan Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 pada Senin, 29 April 2024.
Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan
2 jam lalu
Jang Hansol menyebut kekalahan Korea Selatan dari Timnas U-23 bisa menjadi pembelajaran berharga bagi sepak bola di negaranya.
'Serius' Bebaskan Sandera Israel, Hamas: Bebaskan Juga Tahanan Palestina
2 jam lalu
Hamas menekankan empat syaratnya bahkan ketika 18 negara mencoba meningkatkan tekanan pada kelompok tersebut untuk mencapai kesepakatan.
Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi
2 jam lalu
Warga yang tinggal di perbukitan dan lereng diminta mengungsi untuk meminimalisir korban bencana tanah longsor sepanjang musim pancaroba saat ini.
Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan
2 jam lalu
Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.