Sampai Minggu pkl. 14.30 WIB, di tiga wilayah tersebut tampak aman. Berdasar pemantauan reporter Tempo News Room di ketiga lokasi tampak pusat-pusat kota dan pusat-pusat kegiatan bisnis dan kepariwisataan, berjalan seperti biasanya. Hanya saja, intensitas pengunjung di lokasi-lokasi keramaian tampak agak berkurang. Kendaraan roda empat yang melintas di sejumlah ruas jalur padat setiap akhir pekan, pada Minggu (22/7) tampak terlihat normal.
Kapolres Purwakarta, Ajun Kombes Pol. Elan Subilan dan Kapolres Subang AKP. Amrozi, beserta jajarannya secara reguler terus melakukan pemantauan di lapangan, terutama di titik-titik lokasi yang dianggap paling rawan. “Proyek vital yang terus kita pantau adalah PLTA. Jatiluhur, PLTA. Cirata dan Stasiun Bumi milik PT. Indosat, Jatiluhur,”jelas Kapolres . Kecuali itu, sejak Minggu pagi, pasca kejadian peledakan bom di gereja HKBP Jatiwaringin dan Gereja Santa Anna, di Duren Sawit, Jakarta, pihaknya telah mengamankan semua fasilitas keagamaan itu, termasuk di masjid-masjid dan tempat ibadah lainnya.
Petugas patroli bermotor yang dilengkapi senjata laras panjang, tampak berjaga-jaga di lokasi gereja HKBP Purwakarta, yang terletak di Jalan Veteran. Orang-orang tak dikenal yang memasuki lokasi-lokasi peribadatan, diperiksa. “Tindakan itu dilakukan sebagai langkah antispatif,”ujarnya. Hal serupa juga dilakukan Kapolres Subang, Amrozi. Lokasi wisata Ciater, Riung rangga, dua diantara lokasi titik rawan di wilayah Subang, terus dipantau.Termasuk pusat-pusat pertokon di tengah kota. Jalur lintas Pantai Utara (Pantura) Jawa, tak luput dari pengawasan.
Di kota Karawang pun, tempat-tempat peribadatan mendapatkan porsi penjagaan yang cukup ketat, termasuk lsejumlah lokasi industri besar semisal Texmaco Grup di Desa Kiarapayung, Kecamatan Klari, dan PT Pupuk Kujang di Cikampek, Di Purwakarta, pabrik PT Indorama Synthetics (IRS), PT Indo Bharat Rayon (IBR) dan South Pacific Viscouse (SPV), dijaga ketat. Sistem pengamanan yang dilakukan di masing-masing Polres, agaknya lebih mengarah kepada operasi intelijen, karena dianggap lebih efektif. “Dalam situasi yang serba cepat berubah seperti sekarang ini, anggota intelijenlah yang kita kedepankan,”kata Kapolres Purwakata, Elan Subilan (Nanang S)