Hendro memilih bungkam saat ditanya seputar keberadaan buron 18 bulan kasus tukar guling Bulog dengan PT Goro Batara Sakti itu. “Sudah mengetahui? Aduh, mancing lagi nih?” katanya balas bertanya kepada wartawan.
Mantan Menteri Transmigrasi dan Perambah Hutan di era Habibie ini tak bersedia menjawab, saat wartawan menanyakan soal tuduhan Tommy yang masuk dalam terorisme nasional. Hendro malah bicara panjang lebar soal terorisme. Menurut dia, teroris perorangan dengan domestik dan internasional saling link-up atau berhubungan sepanjang kepentingannya sama. “Yang penting mengacau saja, sasarannya kalau terorisme tidak terbatas. Siapa saja, rakyat yang tidak berdosa saja bisa menjadi sasaran,” tutur dia.
Tujuan terorisme, lanjut dia menimbulkan ketakutan yang meluas. “Kalau mereka berhubungan satu sama lain itu memang sering terjadi. Itulah link up yang harus kita putuskan. Karena itu komunikasinya yang kita cari,” ujar Hendro. (Bernada Rurit)