Delapan perusahaan yang sebagian aset sahamnya dimiliki oleh PT. Holdiko itu adalah Indosiar Visual Mandiri Tbk (49 %), Sugar Group, PT. Poli Contindo Nusa (PCN), PT. Herwido Rintis, PT. Yakult Indonesia Persada, PT. Salim Rengo Container, PT. Bumindo Perkasa Industri dan Guang Dong Jiangmen ISN Float Glass.
PT. Holdiko adalah pemilik saham mayoritas di tujuh aset yang bergerak di bidang industri. Sedangkan untuk saham PT. Indosiar Visual Mandiri Tbk Holdiko hanya menjual 49 persen dari keseluruhan saham yang dimiliki sebesar 57, 26 persen.
Diantara perusahaan dalam Grup Holdiko yang akan dijual itu adalah Sugar Grup merupakan gabungan dari PT. Inti Petala Bumi dan PT. Prima Guna Perkasa yang mengendalikan tiga perusahaan perkebunan dan produsen gula di samping satu pabrik penyulingan Etanol. Produksi yang dihasilkan oleh Sugar Grup, total sebesar 7,42 ton gula per hektar tebu, dengan lahan ditanami seluas kurang lebih 61.000 hektar. Sementara, PT. PCN adalah produsen drum baja terbesar dari delapan perusahaan utama yang sama di Indonesia. Perusahaan dengan kapasitas produksi 1,5 juta drum per tahun, itu juga telah menerima akreditasi ISO 9002.
PT. Herwido terbagi dalam 3 perusahaan dengan perincian saham yang dimiliki Holdiko adalah PT. Batamindo Investmen Corporation (60 persen), PT. Bintan Inti Industrial (30 persen) dan PT. Karimun Sembawang Shipyard (35 persen). PT. Holdiko rencananya akan melepas seluruh sahamnya di ketiga perusahaan yang bergerak di bidang galangan kapal itu. Holdiko juga memiliki 60 persen saham PT. Salim Rengo Container yang akan dijual itu bergerak di bidang industri karton kemasan di Indonesia.
PT. Gumindo Perkasa Industri, dengan total saham sebesar 43,20 persen yang dimiliki Holdiko, merupakan produsen tepung rumput laut terbesar di Indonesia. PT. Yakult Indonesia Persada, dengan total saham yang dimiliki sebsar 51 persen merupakan salah satu pemimpin pasar minuman kesehatan dengan kapasitan produksi 533 juta botol pertahun.
Satu-satunya perusahaan yang berada di luar negeri adalah PT. Guang Dong Jiangmen ISN Float di RRC. Holdiko akan melepas seluruh saham yang dimilikinya di PT. Guang Dong sebesar 39,9 persen. PT. Guang Dong merupakan produsen penghasil lembaran kaca.
Menurut I Putu Gede Ary Suta, pihaknya terus melanjutkan upaya penjualan aset-aset BPPN, namun ia menekankan, tiap penjualan aset tetap dilakukan dengan transparan dan sesuai dengan aturan main. “Kita juga tidak ingin asal jual, namun tetap ingin hasil yang optimal,” kata dia yang belum mau memperkirakan berapa besarnya target nilai yang akan diperoleh BPPN dari penjualan delapan aset milik Holdiko tersebut.
Scott Coffey menyebutkan, pihaknya sudah menyelesaikan sembilan dari 25 penjualan aset yang direncanakan dilakukan tahun ini. “Dalam waktu dekat setelah delapan aset ini, kita akan meluncurkan penjualan beberapa aset lagi dalam waktu dekat,” kata dia.
PT. Holdiko Perkasa adalah perusahaan yang didirikan untuk penyelesaian kewajiban pemegang saham antara Grup Salim dengan BPPN. Kewajiban itu merupakan pelunasan pinjaman yang diberikan PT. Bank Central Asia (BCA) kepada perusahaan-perusahaan yang berafiliasi pada Grup Salim. Saat ini, PT. Holdiko Perkasa sudah mengambil alih lebih dari 100 perusahaan operasional dari Grup Salim. Holdiko juga bertanggung jawab untuk menyerahkan hasil penjualan kepada BPPN sebagai bagian perjanjian pelunasan utang. (Dede Ariwibowo)