Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Megawati Soekarnoputri menyematkan gelar pahlawan nasional dan tanda kehormatan RI kepada 17 orang yang dianggap berjasa bagi nusa dan bangsa, di Istana Negara, Jumat (8/11). Keputusan yang dituangkan dalam Keppres nomor 073 076/TK/2002 itu menyebutkan penganugerahan lima kategori tanda kehormatan gelar pahlawan nasional: Bintang Mahaputera Utama, Bintang Mahaputera Narariya, Bintang Budaya Parama Dharma, serta Bintang Jasa Narariya. Yang sempat menjadi perhatian dalam penganugerahan dalam rangka Hari Pahlawan 10 November ini adalah nama (alm) Tji Agus Kiemas , S.H. yang disebutkan sebagai pejuang, serta pejabat tinggi di lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan, tahun 1957-1967. Sebab, menurut keterangan sejumlah sumber, Agus tak lain adalah ayah Taufik Kiemas, atau bapak mertua Presiden Megawati. Sementara, gelar pahlawan nasional diberikan kepada Jenderal Besar TNI (alm.) Abdul Harris Nasution, Jenderal TNI (alm.) Djatikusumo, (alm) Andi Djemma, (alm.) Tong Tiku, serta (alm.) Prof. Iwa Kusuma Sumantri. Sedangkan Bintang Mahaputera Utama diberikan masing-masing kepada Jusuf Ronodipuro, Mr. (alm.) Masdulhak Hamonangan Nasution, (alm.) Mochtar Prabu Mangkunegara, (alm.) Samaun Bakri, serta (alm) Johannes Abraham Dimara. Untuk Bintang Mahaputera Narariya, selain Agus Kiemas, dua nama sebagai penerimanya adalah ajudan Bung Hatta, (alm.) Arifin, serta Prof. (alm) Umar Kayam. Bintang Budaya Parama Dharma diberikan kepada tiga orang, sedangkan Bintang Jasa Narariya kepada satu orang dengan urutan nama (alm.) Chairil Anwar, (alm) Ismail Marzuki, (alm)Teguh Karya, dan (alm) Hendro Gunawan. Pada hari yang sama, di Istana Merdeka, Megawati juga menerima surat-surat kepercayaan dari dua duta besar baru negara sahabat. Keduanya adalah Mr. Eduardo Sette Camara da Fonseca Costa dari Republik Federasi Brazil, serta Mr. Sahidi Rasam dari Republik Suriname. Khusus berkaitan dengan peringatan Hari Pahlawan 2002 itu pula, Megawati direncanakan meresmikan monumen Seroja di Mabes TNI Cilangkap pada Minggu (10/11) mendatang. (Dede AriwibowoTempo News Room)
Iklan
