TEMPO Interaktif, Jakarta:Dari segi kesehatan, hubungan seksual secara oral (oral seks / seks mulut) dapat menimbulkan infeksi. Baik yang disebabkan virus, jamur, maupun bakteri. Selain itu, hubungan seksual secara oral dapat menyebabkan perpindahan bakteri, yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh, kata Dr. Noroyono Wibowo, SpOG dalam pemaparannya dalam seminar kesehatan bertajuk Keputihan pada wanita: penyakit yang terabaikan yang diselenggarakan di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (1/8).
Menurut Dr. Bowo, begitu pria yang murah senyum ini biasa dipanggil, hubungan seksual dikelompokkan menjadi tiga, yaitu oral, anal, dan kelamin. Untuk hubungan seksual secara oral, dapat dilakukan melalui mulut-mulut ataupun mulut-kelamin.
Hubungan seksual semacam ini sangat beresiko tinggi dilihat dari segi kesehatan. Karena di dalam mulut terdapat bakteri-bakteri yang mengandung garam bermuatan positif. Sedangkan pada alat kelamin, banyak terdapat bakteri-bakteri yang mengandung garam bermuatan negatif.
Bowo menyebutkan bahwa baik lewat mulut-mulut atau mulut-kelamin, sama-sama beresiko tinggi untuk perpindahan kuman dan bakteri penyakit. Apalagi jika ditambah dengan si pelakunya kurang menjaga kesehatan bagian-bagian tubuh yang bersangkutan.
Diperlukan upaya-upaya pencegahan seperti setiap hari menggosok gigi dengan cara-cara yang benar agar mulut terjaga kebersihannya dan juga rutin membersihkan karang-karang gigi yang ada di dalam mulut.
Karang gigi merupakan sisa-sisa makanan yang mengendap di dalam mulut, yang juga merupakan tempat menempel yang strategis bagi kuman dan bakteri hasil hubungan seksual tadi. Maka dari itu, kesehatan tubuh setelah melaksanakan hubungan seksual sangat berpengaruh pada kebersihan mulut.
Dari segi medis, memang seks oral tidak dianjurkan, begitu pula dari segi agama. Tetapi Bowo menandaskan, bahwa hal itu tergantung dari kepribadian masing-masing. Tuhan telah menciptakan alam semesta dengan rahasianya. Termasuk proses reproduksi, yang didalamnya ada usaha rekreasi berupa senggama. Jadi mari disikapi secara positif, katanya. (D.A Candraningrum TNR)