Sebelum meninggal, Wiwin mengaku kepada Normawati bahwa sekujur tubuhnya terasa sakit, terutama di daerah dada. "Dada saya seperti terbakar dan perut saya mengeras," ujar Norma mengutip pernyataan almarhum. Korban tiba di RS Polri, Jumat minggu lalu, dalam keadaan kritis. Padahal, saat berangkat, korban masih segar bugar.
Keluarga Wiwin datang Minggu (16/11) petang dan langsung masuk ke kamar jenazah. Suami Wiwin datang bersama ayahnya. Suami Wiwin yang tidak mau mengeluarkan satu patah kata pun tampak mengikuti terus seseorang bernama Abu yang mengaku berasal dari PT Amri Marga Tama.
Suami Wiwin hanya melihat jenazah kurang dari satu jam, kemudian bersama Abu dan bapaknya dan seorang perempuan yang mengaku tetangganya lantas meributkan cek yang dibawa oleh Wiwin dari Arab Saudi. Menurut rencana, jenasah Wiwin akan dibawa pulang ke kampungnya, Subang, Karawang, Jawa Barat, Senin (17/11).
Di bangsal TKI di RS Polri, tampak puluhan tenaga kerja terbaring dengan kondisi yang berbeda-beda. Ada yang tubuhnya kurus kering dengan tangan diinfus, ada yang luka-luka karena dianiaya majikan, ada pula yang mengalami luka bakar di tangan dan kaki. Sedangkan mereka yang mengalami depresi ditempatkan di bangsal kejiwaan. Tampak di teras bangsal kerabat atau keluarga TKI yang menemani.
Fitri Oktarini - Tempo News Room