Iklan
TEMPO Interaktif, Solo: DPC PPP Solo akhirnya membatalkan rencana gerak jalan ukhuwah yang sedianya diselenggarakan Minggu (25/1), memperingati HUT partai berlambang Ka'bah tersebut. "Lebih baik dibatalkan daripada di lapangan muncul hal-hal yang tidak diinginkan. Kami ingin menjadi partai yang taat akan hukum," kata Ketua DPC PPP Solo Hasan Mulachela, Minggu (25/1)Pembatalan berkaitan dengan surat imbauan Panitia Pengawas (Panwas) Pemilu Kota Solo bahwa kegiatan tersebut sangat berpotensi melanggar aturan. Terlebih setelah Panwas Solo melaporkan kegiatan jalan sehat yang diselenggaran DPC PDI Perjuangan ke Polisi karena dinilai sebagai kampanye di luar waktu. Dalam memperingati ulang tahunnya, selain menggelar gerak jalan, PPP Solo berencana menggelar festival band dan pengajian. Berbeda dengan gerak jalan yang dibatalkan, kedua acara lainnya tetap dilangsungkan. Namun, acara tersebut sepi dari aroma politk, kecuali ratusan bendera partai yang dipasang di seputar Alun-alun Utara Kraton Surakarta Hadiningrat yang menjadi tempat kegiatan tersebut diadakan. "Kami mematuhi himbauan Panwas Kota Solo," tukasnya singkat.Sebelumnya, Panwas Kota Solo telah mengingatkan PPP hendaknya tidak menyelenggarakan kegiatan yang berpotensi melanggar karena melakukan kampanye di luar waktu. Menurut Ketua Panwas, Nyuwardi, pihaknya tidak dapat melarang kegiatan yang diadakan oleh partai politik. Pihaknya hanya akan mengawasi dan bila ditemukan pelanggaran akan diteruskan ke penyidik karena hal itu adalah pelanggaran pidana. Langkah tersebut pernah dilakukan Panwas Kota terhadap PDI Perjuangan menyusul adanya indikasi kampanye di luar waktu pada pelaksanaan jalan sehat, Minggu (18/1) lalu.Menurut Nyuwardi, sejauh ini dua kegiatan PPP, yakni Feestival Band se-Surakarta dan Pengajian Akbar, pihaknya belum menerima laporan adanmya indikasi pelanggaran dari tim pengawas lapangan yang dibentuk Panwas. "Dari laporan sementara belum ada laporan pelanggaran, tapi entah kalau dalam rapat pleno penyampaian hasil pengawasan ternyata ada indikasi pelanggaran, kami akan teruskan," ujar dia. Imron Rosyid - Tempo News Room
Iklan
