Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amien Rais: Sultan adalah Man of Principle

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Meski disayangkan oleh para kader Golkar DIY, namun sejumlah kalangan mendukung keputusan Sri Sultan Hamengku Buwono X mundur dari konvensi Partai Golkar. Salah satu pendukungnya adalah Ketua MPR RI Amien Rais. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menyatakan angkat topi atas sikap Sultan yang mundur dari persaingan perebutan calon presiden dari Partai Golkar. "Beliau adalah man of principle, manusia yang mempunyai prinsip. Sultan adalah seorang tokoh dan pemimpin yang mempunyai harga diri dan integritas, dan itu ditunjukkan dengan keputusannya yang mundur dari konvensi," kata Amien Rais kepada wartawan di Yogyakarta, Sabtu (14/2).Amien mengatakan, begitu melihat Akbar Tandjung dibebaskan oleh Mahkamah Agung dalam kasus korupsinya, Sultan merasa keputusan itu melukai rasa keadilan rakyat. Hal itu, kata dia, memaksa Sultan untuk mundur dari konvensi calon presiden. "Ya seperti Cak Nur (Nurcholis Madjid), ketika melihat sesuatu yang tidak beres dan dirasa merusak moral bangsa, akhirnya memutuskan mundur. Saya angkat topi atas langkah yang diambil Sultan," kata Amien.Meski Akbar mempunyai peluang besar setelah dinyatakan bebas oleh MA, Amien menyatakan tidak gentar untuk bersaing dalam pemilihan presiden nanti. "Bagi saya menjadi presiden alhamdulillah, tapi kalau tidak terpilih juga tidak perlu ditangisi," ujarnya.Seperti diberitakan, begitu MA mengabulkan permohonan kasasi Akbar Tandjung, Sultan menyatakan mundur dari konvensi calon presiden Partai Golkar. Langkah itu diambil Sultan karena merasa dirinya pada posisi yang dilematis. Keputusan MA yang membebaskan dari hukuman, menurut Sultan, sangat melukai rasa keadilan rakyat. Syaiful Amin - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sutan Bhatoegana Masih Diprotes Warga NU  

30 November 2012

Yenny Wahid bersalaman dengan Sutan Bhatoegana, disaksikan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum di rumah kediaman almarhum Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (29/11). TEMPO/Dasril Roszandi
Sutan Bhatoegana Masih Diprotes Warga NU  

Permintaan maaf Sutan Bhatoegana dinilai belum cukup.


Begini Pesan Sinta Nuriyah buat Sutan Bhatoegana

29 November 2012

Sutan Bhatoegana menyalami istri almarhum Gus Dur, Shinta Nuriyah Wahid, disaksikan Yenny Wahid, di rumah kediaman almarhum Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (29/11). TEMPO/Dasril Roszandi
Begini Pesan Sinta Nuriyah buat Sutan Bhatoegana

"Ngomong sedikit bisa menimbulkan gejolak."


Gusdurian Anggap Permintaan Maaf Sutan Tak Cukup  

29 November 2012

Massa yang berdemo di depan kantor DPD Partai Demokrat, Yogyakarta, membakar foto Soetan Bhatoegana, Rabu (28/11). TEMPO/Suryo Wibowo
Gusdurian Anggap Permintaan Maaf Sutan Tak Cukup  

Gusdurian secara tegas meminta Sutan dipecat sebagai anggota DPR.


Meski Minta Maaf, Bhatoegana Tetap Dituntut Mundur  

29 November 2012

Sutan Bhatoegana (kiri) memohon maaf kepada  Istri alm Gusdur Sinta Nuriah Wahid di Ciganjur, Jakarta Selatan, (29/11). TEMPO/Dasril Roszandi
Meski Minta Maaf, Bhatoegana Tetap Dituntut Mundur  

Hari ini demo dilakukan Barisan Serba Guna (Banser) dan Gerakan Pemuda Ansor Jember, Jawa Timur.


Sutan: Pesan Istri Gus Dur, Hati-hati Kalau Bicara

29 November 2012

Sutan Bhatoegana (kiri) didampingi ketua umum Partai Demokrat Anas Ubaningrum dan bertemu Yeni Wahid (kanan) di rumah almarhum Gusdur di Ciganjur, Jakarta,  (29/11). TEMPO/Dasril Roszandi
Sutan: Pesan Istri Gus Dur, Hati-hati Kalau Bicara

Sutan Bhatoegana berharap permohonan maafnya dapat membuat situasi kembali normal.


Sutan Bhatoegana Sungkem ke Pangkuan Istri Gus Dur

29 November 2012

Sutan Bhatoegana (kiri) memohon maaf kepada  Istri alm Gusdur Sinta Nuriah Wahid di Ciganjur, Jakarta Selatan, (29/11). TEMPO/Dasril Roszandi
Sutan Bhatoegana Sungkem ke Pangkuan Istri Gus Dur

Ada yang menarik saat Sutan Bhatoegana memutuskan meminta maaf.
Sutan akhirnya sungkem Istri Gus Dur.


Apa Keinginan Keluarga Gus Dur dari Sutan?  

29 November 2012

Sutan Bhatoegana (kiri) didampingi ketua umum Partai Demokrat Anas Ubaningrum dan bertemu Yeni Wahid (kanan) di rumah almarhum Gusdur di Ciganjur, Jakarta,  (29/11). TEMPO/Dasril Roszandi
Apa Keinginan Keluarga Gus Dur dari Sutan?  

Sutan bersama Anas ke rumah keluarga Gus Dur. Apa sebenarnya keinginan keluarga Abdurrahman Wahid ini?


Sutan: Harusnya Adhie Juga Minta Maaf ke SBY  

29 November 2012

Sutan Bhatoegana. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sutan: Harusnya Adhie Juga Minta Maaf ke SBY  

Sutan juga meminta Adhie membantu membersihkan pemerintahan dengan cara tidak menyebar fitnah maupun hinaan.


Sutan Bhatoegana Ditemui Yenny dan Inayah Wahid  

29 November 2012

Anggota DPR dari fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana. TEMPO/Imam Sukamto
Sutan Bhatoegana Ditemui Yenny dan Inayah Wahid  

Yenny, Inayah, dan Shinta Nuriyah Wahid bersedia menemui Sutan Bhatoegana di kediaman mereka di Ciganjur.


Sutan Bhatoegana ke Rumah Gus Dur dengan Anas  

29 November 2012

Massa Garda Pecinta Gus Dur menyobek foto Sutan Bhatoegana saat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPD Partai Demokrat, Yogyakarta, Rabu (28/11). TEMPO/Suryo Wibowo
Sutan Bhatoegana ke Rumah Gus Dur dengan Anas  

Sutan Bhatoegana datang dengan didampingi Anas Urbaningrum dan Johnny Allen Marbun.