Perbatasan Diprioritaskan Jadi Lokasi Transmigrasi

TEMPO Interaktif, Jakarta: Untuk menjaga keamanan dan integritas negara kesatuan RI, pemerintah akan memprioritaskan pulau-pulau kecil sepanjang garis perbatasan dengan negara-negara tetangga menjadi lokasi buat para transmigran. Hal ini dikatakan Dirjen Sumber Daya Transmigrasi Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Djoko Sidik kepada Tempo News Room, Kamis (19/02). "Pulau-pulau di daerah perbatasan harus dibina jangan sampai hilang," tegas Djoko. Salah satu caranya adalah dengan dikirimkannya transmigran untuk menghuni pulau-pulau tersebut. Namun demikian, lanjut dia, tidak semua pulau yang berada diperbatasan bisa ditempati penduduk. "Memang ada yang tidak visible untuk daerah transmigrasi," ujarnya.Menurutnya, data yang telah diinventarisasi Departemen Tenaga Kerja menyebutkan, paling tidak ada 88 pulau-pulau kecil yang terletak di daerah perbatasan. Termasuk yang diperbatasan Serawak dan Timor Leste. Pulau yang berbatasan dengan Timor Leste, salah satunya adalah Pulau Witar. "Dari yang kita dengar, Timor Leste dengan didukung negara Barat akan dijadikan negara makmur. Kalau kita tidak siapkan kesejahteraan, penduduk di pulau itu bisa-bisa mereka pindah ke Timor Leste karena melihat kemakmurannya," ujar Djoko. Pulau ini sendiri, menurut Djoko, secara geografis masuk wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Sedang penduduk yang telah menetap di pulau itu berkisar antara 300 ? 400 KK. Pihaknya saat ini sedang melakukan kerja sama dengan Departemen Kelautan untuk mendata pulau-pulau mana yang berada di perbatasan yang memungkinkan untuk dijadikan lokasi transmigrasi. Muchamad Nafi ? Tempo News Room