Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bayi Tanpa Tempurung Kepala Dirawat di RSCM

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Bayi milik pasangan Feni (30) dan Afrizal (36) yang terlahir tanpa tempurung kepala sejak Minggu (16/5) malam jam 21.00 dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Bayi yang lahir hari Minggu (16/5) jam 15.00 ini menurut Masril tidak memiliki tempurung kepala diatas alis memutar hingga bagian belakang. Otak bagian dalamnya kelihatan, namun kepalanya masih memiliki bentuk tapi tidak ada tempurung kepalanya dari atas alis hingga belakang kepala, urai Masril pada TNR saat ditemui di RSCM Senin (17/5). Saat ini bayi yang belum diberi nama ini masih dirawat di ruang ICU RSCM. Tadi terakhir saya lihat bagian kepalanya sudah mulai menghitam, kata Masril.Ketika masuk RSCM, tambah Masril, bayi ini langsung masuk UGD namun oleh dokter jaga dinyatakan kondisi bayi dalam keadaan kritis. Melihat kondisinya bayi ini sepertinya sulit bertahan, ucap Masril menirukan dokter jaga UGD. Masril juga menyatakan bahwa biaya yang telah dikeluarkan selama di RSCM sudah 1,2 juta. Belum termasuk kamar dan ditambah ngutang kesana kemari,ucapnya.Feni sendiri hingga saat ini masih dirawat di rumah Bidan Tiwi. Sedangkan Afrizal, suami Feni hari ini baru datang dari Padang tempat dia kerja sebagai sopir. Sehingga yang mengantar bayi ini ke RSCM adalah Masril (36) paman dari bayi ini. Afrizal, ayah bayi, mengatakan bahwa proses kelahiran bayi ini berjalan normal. Hanya memang lahirnya lebih lama, istri saya hamil selama 10 bulan, kata Afrizal lelaki asal Padang ini. Memang mulai bulan ke-9 terdapat kelainan Feni, kedua tangannya mati rasa sedangkan kakinya membengkak tanpa sebab. Selama hamil sendiri Feni selalu memeriksakan diri ke Bidan, tambah Afrizal.Afrizal adalah warga Jl Perjuangan RT 10/08 Kecamatan Cakung, Pulogebang. Sepasang suami istri ini sebelumnya memiliki 3 orang anak yang lahir normal. Ini bayi keempat saya, ujar Afrizal. Anak pertama mereka Afriandi (14) lalu Yuni (9), Fani (4) dan paling kecil bayi malang yang tidak memiliki tempurung kepala ini. Muhamad Fasabeni Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 jam lalu

Ilustrasi - Ventilator rumah sakit. (ANTARA/Shutterstock/am)
Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.


1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

5 jam lalu

Ilustrasi ruang perawatan di rumah sakit.
1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

10 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

16 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui


Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

38 hari lalu

Kondisi pria Palestina yang terluka akibat penembakan oleh tentara Israel, di rumah sakit Al Shifa, Gaza, 1 Maret 2024. Penembakan oleh tentara Israel terhadap warga Palestina yang tengah menunggu bantuan itu menewaskan 112 orang dan lebih dari 750 orang terluka.  REUTERS/Kosay Al Nemer
Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.


Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

49 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga


COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

52 hari lalu

Parade Mural Hari Kesehatan Nasional. Foto: Instagram FCTC Indonesia.
COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.


Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

56 hari lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.


Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

57 hari lalu

Wakil Menteri Kesehatan kedua Korea Selatan Park Min-soo berbicara saat konferensi pers di Sejong, Korea Selatan, 29 Februari 2024. Yonhap via REUTERS
Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.


Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

21 Februari 2024

Ratusan dokter di Korea Selatan berunjuk rasa di luar gedung parlemen memprotes rencana pemerintah yang akan menambah lagi tenaga medis sampai 10 tahun ke depan. Sumber: Reuters/asiaone.com
Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.