Bendera RMS dan Tiga Bom Ditemukan di Karangpanjang
Selasa, 15 Juni 2004 11:13 WIB
Bagikan
Iklan
TEMPO Interaktif, Ambon:Sebuah bendera Republik Maluku Selatan (RMS) kembali berkibar di kawasan Karangpanjang Selasa (15/6) sekitar pukul 06.00 WIT. Dibawah bendera yang dikibarkan dengan bambu diatas pohon cemara tersebut juga ditemukan tiga buah bom rakitan dengan ukuran panjang 20 cm dan diameter 5 cm.Kace Linasera warga Karangpanjang kepada Tempo News Room mengatakan saat bendera dan bom itu ditemukan warga langsung melaporkan ke Polres Pulau Ambon dan Lease. Peristiwa ini diduga punya kaitan dengan keributan yang terjadi malam hari pada kompleks pengungsi di Stadium Mandala 1 Karangpanjang. "Semalam Deni Papilatu mabuk dan memaki para pengungsi lainnya di kompleks, dia bilang bahwa dia RMS asli dan tak ada orang yang bisa menangkapnya," terang Kace. Kace kemudian mengatakan pada pagi harinya sekitar pukul 06.00 WIT salah satu penjaga lapangan tenis menemukan bendera RMS sudah berkibar pada pohon yang berdekatan dengan lokasi pengungsian mereka. Dugaan tentang keterlibatan Deni Papilatu semakin diperkuat ketika polisi menggeledah rumah pengungsi keluarganya dan menemukan gambar-gambar bendera RMS dan sejumlah dokumen termasuk kartu anggota pemuda Alihuru yang bertuliskan FKM/RMS dan daftar sumbangan untuk organisasi ini. Sekitar pukul 08.00 WIT, tim Gegana Polda Maluku berhasil menjinakkan tiga bom dan menurunkan bendera RMS tersebut. Sayangnya Deni Papilatu dan ayahnya, David Papilatu yang adalah seorang pegawai negeri pada Museum Jiwalima tersebut tidak berhasil ditangkap polisi. Polisi hanya menemukan ibu dan adik perempuan Deni Papilatu dan kini tengah dimintai keterangan di Polda Maluku.Kasatreskrim Polres Pulau Ambon dan Lease yang dikonfirmasi di lokasi kejadian mengatakan barang-barang dan dokumen RMS yang ditemukan di rumah keluarga David Papilatu merupakan bukti awal untuk menjadikan bapak dan anak tersebut sebagai tersangka.Jonathan Tempo News Room
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya
3 Oktober 2022
Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya
TEMPO.CO--RPKAD atau Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat merupakan nama untuk Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat sebelum menjadi Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.
Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS
16 Mei 2021
Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS
Polresta Pulau Ambon menetapkan tiga orang sebagai tersangka pelaku pengibaran bendera separatis RMS di Desa Ulath,
Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal
24 Januari 2021
Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal
Bergabung dengen Grup Lion Air pada 2000, Achmad Luthfie menjabat sebagai Direktur Utama Batik Air sejak 2013.
Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji
21 Desember 2020
Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji
Papalele memainkan peran yang amat penting selama konflik Ambon terjadi pada 1999. Prinsipnya kemanusiaan, kepercayaan, dan kesetiaan.
3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku
26 April 2020
3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku
Ketiga petinggi RMS tadi memasuki halaman Kantor Polda Maluku dengan membentangkan bendera RMS.
Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon
1 Agustus 2018
Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon
Kami menginap di hotel yang berlokasi di tengah Kota Ambon untuk memulai traveling.
Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah
27 Januari 2017
Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah
Bendera itu diturunkan pada pukul 07.00 oleh polisi. "Polisi sempat meminta keterangan pihak sekolah sebagai saksi."
Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi
31 Oktober 2016
Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi
Senjata yang diserahkan secara sukarela itu terdiri atas 1 pucuk laras panjang, 3 pucuk laras pendek, 2 mortir, dan ratusan peluru.
Presiden RMS: Biarkan Rakyat Maluku Menentukan Nasib Sendiri
22 April 2016
Presiden RMS: Biarkan Rakyat Maluku Menentukan Nasib Sendiri
RMS menjadi anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) yang berkedudukan di Vanuatu, sama seperti yang dilakukan Papua.
Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang
17 Januari 2016
Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang
Pelakunya dibebaskan polisi karena perbuatannya dianggap tidak memenuhi unsur pidana.