TEMPO Interaktif, Jombang:Beberapa saat setelah Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyerukan agar warga Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB memilih pasangan Wiranto-Salahuddin di Ponpes Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur, di kota yang sama, Khotib Syuriah PBNU Said Aqiel Sirodj merespon pernyataan Gus Dur tersebut dengan menyatakan seruan Gus Dur itu tidak akan ada efeknya sama sekali bagi warga Nahdliyyin. Menurut Said, saat ini warga NU sudah dewasa dan tidak perlu dipaksa-paksa untuk menentukan pilihan, khususnya dalam perhelatan Pilpres 5 Juli mendatang. "Saat ini warga NU sudah dewasa. Nggak perlu dipaksa-paksa untuk menentukan pilihannya. Biarkanlah warga NU memilih dengan kesadarannya sendiri. Dan tolong diingat bahwa saat ini sudah tidak ada lagi itu istilah kiai khos. Jadi seruan Gus Dur itu tidak akan ada efeknya sama sekali," kata Said Aqiel di GOR Merdeka Jombang, Jawa Timur, Rabu malam menjelang Kamis (24/6) dini hari.Menurut Said Aqiel, pernyataan Gus Dur itu justru merupakan cambuk bagi tim sukses Mega-Hasyim agar semakin bersemangat untuk menggandeng umat NU mendukung dan memilih pasangan Mega-Hasyim. Lebih jauh ia menegaskan bahwa seruan memilih Wiranto itu sengaja dikeluarkan Gus Dur untukmendidik warga NU."Biasa Gus Dur berkata seperti itu. Saya ini muridnya Gus Dur. Begitu juga Pak Hasyim Muzadi itu juga muridnya Gus Dur. Jadi saya hafal sekali dengan gaya beliau dalam mendidik kami. Saat ini beliau sedang berusaha mendidik kami secara keras. Jadi saya kira nggak ada masalah," kata Said Aqiel kepada Tempo News Room.Dalam kesempatan itu Said Aqiel menyatakan kekecewaannya atas pemecatan para fungsionaris PKB di sejumlah daerah di seluruh Indonesia yang terlibat dalam tim sukses Mega-Hasyim. Menurutnya, hal itu seharusnya tidak boleh terjadi mengingat PKB dilahirkan oleh NU. Sebagai Khotib Syuriah PBNU, Said berjanji akan membahas persoalan itu secara resmi.Dwidjo U. Maksum - Tempo News Room
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum
9 hari lalu
Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum
Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden
Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang
9 hari lalu
Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang
Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)
PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket
38 hari lalu
PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket
Ketua DPP PKB mengatakan hak angket penting sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.
Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan
54 hari lalu
Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan
Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.
Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden
57 hari lalu
Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden
Dua menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan tidak ada masalah dengan Jokowi, terlepas pihaknya mengusung tema perubahan dalam pilpres 2024.
Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri
13 Maret 2024
Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri
Isi dari naskah akademik hak angket PKB menunjukkan berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat, dan setelah pencoblosan.
Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu
1 Maret 2024
Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu
Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.
Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia
1 Maret 2024
Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia
Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.
Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya
28 Februari 2024
Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya
Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.
Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?
20 Februari 2024
Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?
Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.