Iklan
TEMPO Interaktif, Mataram: PT Newmont Minahasa Raya (NMR) akan menghentikan pengolahan bijih emas pada 31 Agustus mendatang. Penghentian itu juga akan diikuti proses pengelolaan lingkungan selama lima minggu. Rencana penutupan yang sudah disetujui Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, itu disampaikan Direktur Utama PT. NMR, Rick Ness lewat rilis yang sampaikan Manajer Public Relation PT Nemwont, Kasan Mulyono, Ahad (17/8). Menurut Rick Ness, PT. NMR mencadangkan USD 15 juta untuk kegiatan penutupan tambang, termasuk USD 1,5 juta untuk program pengembangan masyarakat. Sesuai rencana penutupan tambang, PT. NMR akan melakukan berbagai kegiatan reklamasi, pemantauan dan pengelolaan lingkungan pasca tambang selama sedikitnya tiga tahun. Bermodalkan Analisis Dampak Lingkungan yang disetujui pemerintah, PT. NMR memulai produksi emas di Mesel, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa pada 1996. Selama masa produksi, PT. NMR sudah menghasilkan emas sekitar 1,9 juta ounce atau sekitar 60 juta gram. Selama itu juga, PT. NMR membayar USD 104,12 juta untuk pajak dan royalti kepada pemerintah Indonesia. Supriyantho Khafid - Tempo News Room
Iklan
