Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sugiharto: Bank BUMN Harus Jadi Bank Internasional

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank-bank milik pemerintah, seperti PT Bank Mandiri Tbk., PT Bank Negara Indonesia Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. harus mengejar pertumbuhan yang agresif untuk dapat menjadi bank yang internasional. Penegasan tersebut disampaikan Menteri Negara Badan Usaha Milik Sugiharto saat membuka diskusi dengan tema "Menguak Kontroversi Rencana Merger Bank-bank BUMN" di Jakarta, Selasa (1/3).Lebih jauh Sugiharto mengatakan, untuk menjadi bank skala internasional tidak ada jalan lain kecuali menggenjot permodalan. Hal itu harus dilakukan karena kondisi permodalan ketiga bank pelat merah itu masih jauh dari persyaratan sebagai bank internasional, yang harus memiliki modal minimal Rp 50 triliun. Sugiharto mengatakan, berdasarkan data per 30 Juni 2004, modal Bank Mandiri baru merncapai Rp 22,73 triliun, BNI sebesar Rp 11,15 triliun, dan BRI sebesar Rp 14,14 triliun. Ia mengatakan, jika bank-bank BUMN menjadi bank jangkar (anchor bank) dalam proses konsolidasi, biasanya proses merger atau akuisisi akan lebih lancar dibandingkan dengan bank-bank swasta yang memulainya. "Bila proses merger dilakukan oleh bank-bank BUMN, potensi terjadinya gejolak akan lebih sedikit," kata dia. Sementara itu, Kepala Stabilitas Sistem Keuangan Bank Indonesia Muliaman D. Hadad mengatakan, upaya memperbaiki peran perbankan dalam perekonomian Indonesia tidak melulu menyangkut konsolidasi. "Hal yang lebih penting apakah bank-bank pasca konsolidasi bisa menyalurkan kreditnya atau tidak." Dia juga mengatakan, terpenting dalam proses konsolidasi adalah bisa diselesaikannya gap yang terjadi antara kedua bank yang melakukan merger atau akuisisi. Diantaranya masalah kemampuan dan integritas sumber daya manusia bank itu. Sam Cahyadi
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

5 Februari 2024

BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity


Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

22 Mei 2023

Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik


Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

16 Maret 2023

Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.


Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

12 Februari 2023

Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.


Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

6 Februari 2023

Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital


Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

6 Februari 2023

Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.


Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

22 Januari 2023

Erick Thohir terbilang orang lama dalam dunia olahraga termasuk sepak bola. Ia pernah menjadi Ketua Umum PP Perbasi pada 2006-2010. Selain memegang jabatan dalam organisasi, ia juga ikut berbisnis dalam dunia sepak bola. Ia pernah menjadi Wakil Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat pada 2011. Menteri BUMN itu diketahui pernah membeli saham DC United, Amerika Serikat. Pada 2013, ia juga berhasil mengakuisisi klub kelas dunia, Inter Milan. Kini, ia berbisnis bersama klub Liga Inggris, Oxford United dan tim lokal Persis Solo. TEMPO/Tony Hartawan
Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja apik Pelindo merupakan kerja keras jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai Pelindo.


Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

10 Januari 2023

Gedung BRI di Sudirman, Jakarta.
Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

Melalui kinerja Wealth Management yang progresif selama 2022, BRI juga berhasil mendapat sejumlah penghargaan.


Tunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun

3 Januari 2023

Tunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun

BRI mampu menjaga pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang solid.


Kinerja Saham Bank Mandiri Menguat

13 Oktober 2022

Kinerja Saham Bank Mandiri Menguat

Sempat anjlok hingga Rp 3.760 per lembar saham pada Mei, kini saham Bank Mandiri menguat jadi Rp 9.600.