Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah, menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Paskah Suzeta, menargetkan penggunaan dana untuk pembayaran utang dalam dan luar negeri maksimal 5 persen dari total APBN tahun depan. Agar beban anggaran tidak terlalu berat. "Beban utang dalam anggaran negara tahun ini masih terlalu tinggi, sekitar 15 persen. Padahal, idealnya maksimal 5 persen saja. Itu sudah termasuk cicilan dan bunga utang dalam dan luar negeri,"ujarnya usai menghadiri acara serah terima jabatan Menko Kesra, di Jakarta, Senin (12/12).Untuk itu, Bappenas akan berkoordinasi dengan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan. Dalam merencanakan anggaran, Menurut Paskah, APBN sebaiknya tidak menanggung beban utang dalam satu tahun anggaran, melainkan dalam jangka panjang.Bentuknya, bisa berupa pemotongan utang (hair cut) atau penjadwalan ulang (rescheduling) yang memiliki jangka waktu lama. "Bukan yang berjangka waktu 2-3 tahun seperti yang ada sekarang. Dengan demikian, diharapkan beban anggaran tahunan tidak terlalu berat,"kata Paskah.Retno Sulistyowati
Iklan
