TEMPO Interaktif: Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia belum lekang dari benak. Beragam acara digelar untuk menunjukkan rasa cinta Tanah Air. Demikian pula salah satu perancang terkemuka, Ramli. Konsisten dengan busana yang selalu mempopulerkan kain-kain adat Indonesia, kali ini dia menyajikan batik sebagai rancangan teranyarnya.
Bertema "Batik Indonesia", peragaan digelarnya di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta, yang tengah menggelar pameran koleksi batik dengan tema "Exobatika an Appreciation for Indonesia's Timeless Heritage", beberapa waktu lalu.
Lembaran-lembaran kain batik dengan motif khas beberapa daerah di Indonesia disulap oleh Ramli menjadi busana yang unik nan cantik, seperti padu padan kain batik khas Betawi, Madura, Cirebon, dan Bengkulu dengan berbagai kain kebaya hingga baju koko. Corak bunga pada batik Madura, ornamen ondel-ondel dan topeng khas Betawi yang dipadu bunga-bunga, hingga corak mega mendung khas Cirebon mewarnai panggung.
Tengoklah saat sang model melenggang mengenakan kain batik Madura dengan kebaya. Kesan anggun nan modern terpancar dari busana warna cokelat itu. Agar busana itu tampak lebih elegan, Ramli menambah detail berupa payet dan bordir. Prada emas dan perak dibubuhkan pula demi memberikan sentuhan eksklusif.
Menghindari kesan kuno, Ramli juga memodifikasi kain batik menjadi busana yang tengah tren saat ini, seperti ballgown berlipit, blus panjang dengan aksen ikat pinggang, hingga syal untuk baju koko dan jaket untuk kaum pria. "Selama ini, jaket hanya polos. Ini saya buat jaket dari batik. Ternyata nggak kalah menarik dan cocok dikenakan dengan iklim Indonesia," ujarnya.
Dengan kreasi tersebut, dia optimistis dapat menarik minat para turis mancanegara. "Mereka itu, kan, suka segala sesuatu yang unik," kata perancang yang memiliki pelanggan setia dari Singapura, Malaysia, Belanda, dan Australia ini.
Aktris senior Rima Melati ikut naik panggung. Mengenakan batik sutra dari Madura dengan lengan lebar bak kelelawar, mertua model dan presenter Aline Tumbuan ini tampak cantik melenggang di catwalk.
Tak lupa Ramli menyuguhkan busana penuh warna, seperti ungu, cokelat, merah, hitam, dan putih, pada batik sutra, organdi, dan katun. "Sesuai dengan selera pasar karena, kalau terlalu tradisional, orang nggak mau pakai. Kayak orang 'jarikan'," tuturnya.
S Ika Sari