"Kami akan merasionalisasi portofolio kami di seluruh anak usaha" kata Direktur BNBR, Ari Saptari Hudaya, Minggu (12/10) di Jakarta.
Rasionalisasi jumlah saham perseroan di PT. Bumi Resources Tbk, PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk, PT. Bakrieland Development Tbk, PT. Bakrie Telecom Tbk dan PT. Energi Mega Persada Tbk, dilakukan untuk mendapatkan dana guna pembayaran utang perseroan sebesar US$ 1,2 miliar.
Direktur Utama BNBR, Nalinkant A. Rathod mengatakan, penjualan anak usaha termasuk Bumi yang membukukan kinerja cemerlang di tahun ini, dilakukan karena perusahaan ingin berpijak pada kemampuan sendiri.
"BNBR harus survive on his own, tidak bisa begitu saja minta kepada anak usaha" kata Nalint.
Ari, yang juga menjabat Direktur Utama Bumi, juga menolak untuk memberikan likuiditasnya guna membayar utang BNBR.
Ari mengungkapkan sudah ada tiga sampai empat investor yang mendekati BNBR untuk melakukan penawaran atas saham yang akan mereka lepas.
Namun Ari hanya menyebutkan dua investor secara tegas, yaitu Avenue Capital yang mengincar saham Bumi, Bakrie Telecom, Bakrie Development dan Energy Mega, serta Credit Lyonaise yang mengincar saham Bakrie Sumatera Plantation.
Ari tidak menolak saat dikonfirmasi adanya perusahaan Djarum, Sampoerna dan Tata untuk melakukan penawaran saham BNBR. Namun ia membantah kabar jika Tommy Winata juga melakukan penawaran.
"Negosiasi masih berlangsung, pekan depan diharapkan bisa selesai" kata Ari.
Dengan adanya target tersebut, perseroan, kata Ari sudah mengajukan surat kepada otoritas pasar modal dan bursa untuk melanjutkan penghentian sementara perdagangan sahamnya (suspensi) hingga 6 hari ke depan.
"Dalam rasionalisasi ini dibutuhkan masa tenang, agar calon investor bisa bekerja dengan tenang, makanya kami minta suspensi diteruskan hingga transaksi selesai, 6 hari ke depan" kata Ari.
Mengenai jumlah saham yang akan dilepas, perseroan masih enggan menyebutkannya. Namun Nalint menegaskan perseroan akan tetap mempertahankan posisi mayoritasnya.
"Kami tetap ingin jadi biggest single owner di setiap anak usaha" kata Nalint.
Ari Astri Yunita