“Hasil tes laboratorium 17 pasien tersebut negative flu burung, sementara 2 pasien yang belakangan masuk masih menunggu hasil tesnya dari Litbangkes,” kata juru bicara tim penanganan flu burung di RSUR Wahidin, dr Khalid Saleh, yang dhubungi melalui telepon, Jumat (21/11).
Meski sudah dinyatakan negatif, 12 dari 17 pasien tersebut masih mendapat perawatan intensif dan belum diperbolehkan untuk pulang karena kondisi mereka masih lemah. Sembilan dari pasien yang masih mendapatkan perawatan adalah anak-anak. Beberapa dari pasien ini dideteksi menderita penyakit lain seperti paru-paru dan sesak napas.
Sementara dua pasien suspect yang baru masuk Selasa (18/11) lalu adalah Iqbal (6) dan Karmila (4). Hasil tes contoh darah mereka masih ditunggu dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Makassar.
Pasien suspect flu burung yang dirawat diruang Pakis ini adalah warga jalan Patte'ne RW 2 RT 5, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Di lokasi tempat tinggal ini, ditemukan beberapa ayam mati dan positif flu burung, disaat yang bersamaan mereka juga batuk, demam, dan sesak nafas.
Dari 19 pasien ini, 15 diantaranya adalah anak-anak dan sisanya dewasa yakni Nurul Awaliyah (3,6), Nur Fadillah (4 bulan), Salman (6,10), Irwan (6), Saleha (12,3), Fauzi Ibnu Rajab (3 bulan) dan Johani (60). Keesokan harinya, Kamis (13/11) pasien bertambah sepuluh orang yakni Ilham (2), Firdaus (6), Alif (3 bulan), Desi (5), Eki Desviani (5 bulan), Rahmawati (2), Hartati (26), Nuraine (31), Hasnawati (34), Annisa (6), Iqbal (6), dan Karmila (4).
Irmawati