TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Pekerjaan Umum akan meneken kontrak pinjaman tol akses Tanjung Priok pekan depan dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Akses sepanjang 12 kilometer ini diharapkan dapat membantu kelancaran arus barang dan lalu lintas menuju pelabuhan.
Direktur Jalan Kota dan Bebas Hambatan Harris Batubara mengatakan pemerintah, akan meneken pinjaman senilai 26 miliar yen untuk seksi E1 (Rorotan-Dewa Kembar) sepanjang 3,4 kilometer. "Pinjaman meliputi konstruksi, supervisi, dan desain," ujarnya ketika ditemui di kantornya, Selasa (25/11).
Berdasarkan nota kesepahaman antara pemerintah pusat dan DKI Jakarta, pemerintah daerah melalui badan usahanya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bertugas untuk membebaskan lahan akses Tanjung Priok. "Mereka cari dananya dan sekarang sedang didiskusikan," katanya.
Menurut Harris, disekitar ruang milik jalan ruas itu terdapat utilitas milik PT Pertamina (Persero) dan Perusahaan Dagang Air Minum (PDAM). "Pemindahan tangki Pertamina butuh biaya banyak," ujarnya.
Selain itu PDAM menyatakan tak memiliki dana untuk memindahkan jaringan pipanya. Dalam hitungan awal diperlukan dana tak kurang dari Rp 350 miliar untuk pembebasan lahan.
Ruas akses Tanjung Priok ini terdiri dari dua seksi utama yakni Cakung-Cilincing dan Pelabuhan Tanjung Priok (8 kilometer). Bila rampung, tol dengan kebutuhan konstruksi Rp 4,2 triliun itu akan terhubung dengan Jakarta Outer Ring Road (JORR).
RIEKA RAHADIANA