TEMPO Interaktif, Jakarta: Bank Indonesia masih ragu untuk menurunkan kembali tingkat suku bunga acuan (BI Rate) pada awal tahun ini karena masih harus mencermati perkembangan moneter dan sektor riil.
Gubernur Bank Indonesia Boediono mengatakan sebelum menetapkan tingkat suku bunga, bank sentral perlu mencermati lebih dulu kondisi moneter awal Januari 2009.
“ pertumbuhan ekonomi kuartal keempat melambat akibat krisis global, awal bulan kita akan lihat kondisi moneter, perbankan, dan sektor riil,” kata Boediono, Rabu lalu.
Dia menjelaskan bahwa inflasi Desember 2008 cukup jinak dibandingkan November yang tercatat 0,12 persen. Penurunan inflasi itu dipicu turunnya harga premium dan rendahnya permintaan masyarakat.
Namun, kondisi likuiditas masih sulit. “Untuk di dalam negeri (likuiditas) akan ditingkatkan lewat stimulus fiskal supaya bisa membantu pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Baca Juga:
Ekonom Indef Fadhil Hasan mengemukakan, BI sebaiknya menurunkan BI rate sebesar 50 basis poin menjadi 8,75 persen pada awal 2009. "Tekanan inflasi dan adanya penurunan harga BBM sudah cukup untuk menurunkan BI rate," katanya.
Eko Nopiansyah