Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin meminta pemerintah Indonesia memprakarsai resolusi sanksi atas Israel melalui Dewan Keamanan PBB. Muhammadiyah menilai selama ini hak veto yang dimiliki PBB tidak digunakan sebagaimana mestinya.
“Pangkal masalah agresi militer ini karena negara yang memiliki hak veto tidak bersikap adil dan berbuat tegas terhadap Israel,” kata Din yang dibacakan oleh Ketua PP Muhammadiyah Hayder Nashir dalam konferensi pers di Gedung PP Muhammadiyah, Yogyakarta, hari ini. Menurut Hayder bila hak veto tegas dilakukan, maka agresi militer Israel ke jalur Gaza bisa terselesaikan. Organisasi Islam terbesar di Indonesia ini juga meminta agar PBB memberi sanksi berat terhadap Israel sebagai pelaku tindakan kejahatan kemanusiaan.
Ketua PP Muhamadiyah yang lainnya, Yunahar Ilyas menambahkan, PP Muhammadiyah juga akan menggalang kekuatan negara-negara Islam seperti Liga Arab, Organisasi Konferensi Islam (OKI), agar menyatukan diri dan mengambil kebijakan tegas dan signifikan dalam menyikapi Israel dan membela rakyat Palestina. Ilyas mengimbau negara Arab yang memiliki kekayaan minyak dan memiliki kekuatan ekonomi menggunakan kekuatan ekonomi untuk menekan negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel agar mereka memutuskan hubungan diplomatik. “Putuskan hubungan diplomatik dan transaksi ekonomi jika negara itu bila tetap menjalin hubungan dengan Israel,” kata Ilyas.
Ketika ditanya soal desakan Muhammadiyah agar pemerintah Indonesia mengirimkan pasukan militer ke Palestina, Hayder tidak tegas menjawab. “Persoalannya tidak hanya sekedar dengan semangat jihad. Banyak negara yang kapok perang dengan Israel, karena tidak semua negara Timur Tengah mau perang dengan Israel,” terang Ilyas.
PP Muhammadiyah secara resmi menggalang dukungan dana solidaritas terhadap warga Palestina. Organisasi ini telah mengirimkan sembilan tenaga medis ke jalur Gaza untuk memberikan bantuan terhadap kekerasan dan korban luka parah bagi warga sipil. “Hari ini delapan orang berangkat ke Palestina, yang satu orang (lainnya) sudah berangkat kemarin,” kata Hayder.
BERNARDA RURIT