Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Si Manis Mengancam Ginjal

image-gnews
www.sxc.hu
www.sxc.hu
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Si gendut Tony, bukan nama aslinya, adalah penggemar berat teh kemasan dengan aneka rasa buah. Hampir tiap hari bocah yang belum genap empat tahun itu menenggaknya. Kadang tak cukup satu kemasan sehari. Begitu habis satu, ia minta lagi. Kalau tak dituruti, ia akan menangis dan berteriak mengamuk. Terkadang ia mencarinya sendiri di lemari es.

Tahu anak sulungnya begitu doyan minuman itu, Vira--juga bukan nama aslinya--ibu Tony, hampir selalu menyediakannya di lemari es. Bibi Tony, Tuti, yang sehari-hari mengasuh keponakannya itu, kadang menolak memenuhi permintaan Tony. Ia tahu, minuman manis itu akan membuat keponakannya yang kini berat badannya 36 kilogram tersebut makin tambun.

Bibi dan paman Tony, yang kebanyakan juga bertubuh subur, juga melarang keponakan mereka minum teh dalam kemasan itu terlalu banyak. "Jangan sampai nanti baru 20 tahun sudah kena diabetes." Begitu alasan mereka.

Kekhawatiran paman dan bibi Tony benar. Minuman manis dalam kemasan memang bisa membuat tubuh tambun, mendatangkan diabetes, dan bahkan lebih fatal ketimbang itu. Saptawati Bardosono, ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan, jika tidak segera ditangani dengan baik, diabetes akan memicu komplikasi dengan gangguan fungsi ginjal.

Gangguan ginjal itu dapat terjadi sebagai salah satu komplikasi kerusakan pembuluh darah akibat tingginya kadar gula darah. Selain menyebabkan gangguan ginjal, diabetes berpeluang menyebabkan kebutaan dan luka yang sulit disembuhkan.

Dulu diabetes cenderung menyerang orang berusia lebih dari 40 tahun ke atas, tapi kini diabetes adalah pembunuh tergarang ketujuh. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, diabetes berpotensi menyerang mereka yang berusia produktif, yakni 20-40 tahun.

Sardi adalah salah satu dari mereka yang terkena diabetes di usia produktif. Usianya baru 32 tahun, tapi kadar gulanya lebih dari 200 mg/dl dari kadar gula normal 140 mg/dl setelah makan. Lelaki lajang ini bercerita, ketika masih remaja, dia suka sekali teh ekstramanis. Untuk segelas teh berukuran 250 mililiter, ia menambahkan gula sekitar tiga hingga empat sendok makan. Teh sangat manis itu ditenggaknya secara rutin tiga kali dalam sehari. "Untuk teman sarapan, makan siang, dan makan malam," tutur Sardi di Menteng, Jakarta Pusat.

Kebiasaan mengkonsumsi minuman dan makanan manis terus dilakukan Sardi hingga merantau ke Jakarta 10 tahun lalu. Di Jakarta, dia menunggui warung makan kakaknya. Bekerja di warung makan, ia serasa tinggal di gudang makanan dan minuman. Seperti ketika tinggal di Solo, ia meneruskan kesukaannya minum teh manis. Hanya, dulu ia minum teh seduh, sekarang ia beralih ke teh botol, tiga kali sehari.

Sepintas, keadaan Sardi menjadi lebih baik. Namun, itu justru tak terlalu menguntungkan kesehatannya. Menurut Saptawati, yang biasa dipanggil dengan sebutan Tati, perubahan gaya hidup, yang membuat orang mudah mengkonsumsi macam-macam jenis makanan, menyebabkan diabetes menyerang di usia produktif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang akan mudah tergiur dan mendapatkan aneka makanan serta minuman cepat saji atau fast food maupun junk food. Makanan dan minuman yang manis, dengan kadar gula yang tinggi, seperti soft drink, permen, dan cokelat, adalah penyebab diabetes serta penyakit ginjal.

Gula biasanya dikonsumsi sebagai sumber kalori. Pada piramida makanan, gula bersama minyak dan garam sebaiknya dikonsumsi dalam porsi dan frekuensi yang paling sedikit dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Tidak dikonsumsi pun tidak jadi masalah. Sumber kalori bisa diganti oleh makanan berkalori lainnya, seperti nasi dan roti.

Diabetes, kata Tati, ditandai dengan kadar gula yang tinggi, melebihi batas normal. Tingginya kadar gula terjadi karena ketidakmampuan kelenjar pankreas di dalam tubuh dalam memproduksi hormon insulin. Hormon ini berfungsi menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Ketika orang banyak mengkonsumsi minuman atau makanan manis, tubuh akan membutuhkan lebih banyak hormon insulin untuk menurunkan kadar gula.

Pada awalnya tubuh masih bisa melakukan kompensasi dengan memproduksi hormon insulin lebih banyak. Namun, bila berlangsung terus-menerus dalam waktu lama, tubuh akan kekurangan insulin untuk mengimbangi kadar gula yang masuk melalui makanan dan minuman manis yang berlebihan. "Terjadilah diabetes, yang, kalau tidak ditangani dengan baik, akan menyebabkan terjadinya gangguan fungsi ginjal."

ERWIN DARIYANTO


Menghindari Diabetes
1. Mengendalikan berat badan agar tidak kegemukan.
2. Melakukan aktivitas fisik, banyak bermain dan olahraga.
3. Mengkonsumsi hidangan makanan yang terdiri atas bulir utuh, seperti kacang dan yang kaya kandungan serat, seperti buah dan sayuran.
4. Minimalkan konsumsi gula bersama minyak dan garam.

Setelah Terkena Diabetes
1. Atur makanan sesuai dengan jenis, jumlah, dan waktu makan.
2. Aktif berolahraga.
3. Mengkonsumsi banyak buah dan sayur.
4. Berkonsultasi ke dokter untuk menurunkan kadar gula darah dengan pemberian obat khusus.

Sumber: Saptawati Bardosono

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

9 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

9 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

13 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

16 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

17 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

24 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?