TEMPO Interaktif, Jakarta: Tim gabungan yang dibentuk Gubernur Jawa Tengah bersama Badan Lingkungan Hidup Jawa Tengah, gagal melakukan survey bersama di lokasi penambangan, yang rencananya dilakukan Ahad (25/1). "Mereka tidak datang," ujar Suhardi, dari Aliansi Rakyat Tolak Pabrik Semen, yang dihubungi (25/1).
Menurut Suhardi, jika benar- benar tim itu datang, pihaknya tidak akan bergabung dengan alasan karena Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo berjanji akan mengkaji ulang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) pembangunan pabrik semen itu saat bertemu dengan sejumlah warga yang menolak pembangunan pabrik semen itu.
"Karena kami masih berpegang penyataan gubernur, kesempatan itu kami gunakan untuk menagih janji gubernur," ujar Suhardi. "Pada waktu itu, gubernur berjanji untuk meriset ulang Amdal yang baru". Sebagai buktinya, kata Suhardi, pihaknya akan menyampaikan dua keping VCD hasil pertemuan dengan gubernur.
Rencana pembangunan pabrik semen itu juga melibatkan unsur pidana di mana semblan warga setempat ditahan polisi karena dengan tuduhan menyandera 13 orang dari tim persiapan pabrk semen itu.
Polisi Pati meyakini kasus penyanderaan 13 anggota tim PT Semen Gresik di Desa Kedungmulyo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati didalangi oleh pihak tertentu. "Kami masih memeriksa para tersangka yang kini kami tahan, untuk mengetahui siapa penggeraknya," ujar Kepala Satuan Serse Kepolisin Resort Pati, Ajun Komisaris Sulkhan, (25/1). Sejak Kamis lalu, "Mereka kami jerat pasal 170 subider 160 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dan perusakan, kata Sulkhan.
Sementara Rizal Ramli, mantan Presiden Komisaris PT Semen Gresik tidak bersedia berkomentar atas situasi kerusuhan yang terjadi di Sukolilo Pati. Sebelumnya, ketika Rizal Ramli masih menjadi Komisaris Utama, ia kerap menyambangi Sukolilo. Rizal adalah orang pertama yang menyetujui didirikan pabrik semen di Sukolilo. "Saya no coment saja, sebab saya sudah dipecat Presiden SBY," ujar Rizal Ramli, seusai acara seminar yang diselenggarakan Federasi Organisasi Pedagang Pasar Indonesia di Masjid Baitul Azis, Kecamatan Mayong, Jepara hari Minggu (25/1).
BANDELAN AMARUDDIN