TEMPO Interaktif, Bekasi: Lahan dan bangunan pendukung teknologi pengolahan sampah menjadi listrik sampah di Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, belum siap. Pemancangan tiang pertama teknologi dipastikan molor, dan baru bisa dilaksanakan 10 Maret.
Molornya proyek bernilai investasi Rp 700 miliar, yang mampu memproduksi listrik 26 megawatt itu disampaikan Roni Sitorus, Direktur Utama PT Godang Tua Jaya, perusahaan pelaksana proyek bekerjasama PT Navigat Organic Energy Ltd. "Pemasangan teknologi diundur," kata Roni kepada Tempo, Kamis (19/2).
Berdasarkan rencana kerja proyek, infrastruktur proyek pengolahan sampah menjadi listrik dilaksanakan 25 Februari, tetapi molor hingga akhir Maret. Kendalanya, kata Roni, pengaruh musim hujan menyulitkan pekerja meratakan tanah landasan teknologi. Luas area yang digunakan 20 hektar, di samping zona III tempat pembungan akhir (TPA) Bantar Gebang. "Pengerjaan tanah tidak bisa dilakukan kalau kondisi hujan," katanya.
Selain teknologi pembangkit listrik, di lahan itu juga ada mesin pemilah sampah, mesin daur ulang, dan mesin pengolah sampah menjadi kompos.
Dari pantauan Tempo, luas lahan yang telah ditimbun tanah belum ada satu hektar. Timbunan juga belum rata, masih membentuk gundukan-gundukan tanah liat, sebagian masih membentuk kubangan bekas pembuangan air lindi.
HAMLUDDIN