TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah mengakui resesi yang terjadi Singapura berdampak bagi Indonesia dengan penurunan investasi Singapura ke Indonesia.
"Nilai investasi Singapura ke banyak negara, termasuk ke Indonesia, turun," kata Wakil Presiden, Jusuf Kalla, dalam jumpa pers di kantor Wakil Presiden, Jumat (27/2).
Menurut Kalla, daya beli Singapura turun. Bahkan, Temasek yang menanamkan modal di Indonesia tidak lagi berkekuatan besar. Pasar domestik Singapura juga tidak mendukung perbaikan ekonomi negara itu. "Pasarnya hanya empat juta orang," katanya.
Pemerintah menegaskan tidak berupaya menurunkan nilai tukar rupiah. Saat ini nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 11 ribu per dolar Amerika Serikat. Pemerintah menjaga stabilitas nilai tukar itu untuk menjaga nilai kspor.
Selain itu, pemerintah menekankan penggunaan produk dalam negeri untuk meningkatkan industri domestik. Kebijakan pemerintah itu juga diharapkan memperluas lapangan kerja. "Amerika saja mencanangkan 'Buy American'" katanya.
KURNIASIH BUDI