TEMPO Interaktif, Jakarta: Mata para pengunjung atrium Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, akhir pekan lalu, tak berpindah dari panggung peraga. Gemuruh sorak membahana saat model melenggang mengenakan balutan busana-busana rancangan para siswa sekolah mode di Jakarta. Mengusung tema "Less is More", 40 orang peserta menyajikan rancangannya dalam lomba merancang busana Lux Foampharia.
Mereka memang masih tercatat sebagai siswa sekolah mode. Namun, ragam rancangannya sangat menakjubkan. Mereka mampu menghasilkan busana yang mewah dan memiliki daya pakai tinggi. Beragam teknik dan padu bahan yang minimalis berusaha ditampilkan para peserta, dari puff yang dipilin, dibuat pita, bunga-bunga, hingga selendang.
Tengok saja karya siswa, seperti Susan Budihardjo dan Christian Wongahara, yang bertema "Beautiful is Bold". Rancangan busana yang terinsipirasi oleh wanita metropolitan Jakarta yang sangat dinamis, namun tak kehilangan sisi femininnya. Puff sederhana diubahnya menjadi sebuah coat yang sangat menawan. Perpaduan warna merah marun dan krem semakin menonjolkan kesan feminin dan berani dari sosok wanita. "Di sini aku dapat banget kesan bold dan unsur femininnya," kata sang juara ini.
Bukan cuma Christian, hasil karya yang menakjubkan lainnya juga tampak dalam peragaan yang digelar Sabtu-Minggu tersebut. Seperti karya siswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Clara Shinta. Mengambil konsep dari kerajaan Cina dan menggabungkannya dengan keindahan musim semi, sebuah jubah layaknya busana sang permaisuri menjadi suguhan yang menarik sore itu. Kesan eksotis dan dramatis ditampilkan melalui kerah yang dibentuk menyerupai daun bunga matahari.
Lalu jumpsuit jacket rancangan Intan Ayudavina dari sekolah mode ESMOD. Puff dibentuk menjadi jumpsuit jacket dengan teknik pilin atau kepang hingga dibentuk seperti bunga-bunga atau pita menjadi busana yang menarik. Dan dipadu dengan legging yang membuat penampilan sangat modern.
Inspirasi berbeda ditampilkan oleh siswa ESMOD lain, Elisabeth Melisa. Terinsipirasi oleh keadaan jalanan di London yang bertekstur struktural dan kuat, gaun panjang hitam dengan bolero terlihat sangat elegan. Penambahan aksen belt pada bustier, bordiran, dan sedikit aksesori Swarovski semakin memberikan kesan mewah dan kuat. Aksen layer yang biasa menggunakan bahan organdi atau renda diganti puff.
Perancang Ichwan Toha, yang ditunjuk menjadi juri dalam kompetisi ini, mengaku takjub dengan rancangan para peserta yang masih tergolong baru. Persyaratan yang terhitung pelik--yang mewajibkan hanya menggunakan tiga materi dan salah satunya puff>--ternyata tetap membuahkan rancangan yang wah.
"Karya-karya mereka sangat mengagumkan dan kreativitasnya patut diacungi jempol," ujar Ichwan di sela-sela peragaan. Puff yang sangat sederhana, dia melanjutkan, mampu diubah menjadi sebuah busana yang sangat elegan dan wearable. "Bagi orang awam, mungkin tak menyadari jika gaun-gaun cantik itu terbuat dari puff," dia menambahkan.
Bagi Ichwan, ajang seperti ini seharusnya sering diselenggarakan untuk memacu kreativitas generasi muda Indonesia. Tema "Less is More" juga sangat tepat di tengah kondisi krisis saat ini. Pasalnya, masyarakat bisa melihat bahwa untuk tampil wah dapat disiasati dengan hal-hal yang sederhana. "Siapa bilang tampil mewah harus keluar dengan anggaran yang wah?"
S. IKA SARI