TEMPO Interaktif, Surakarta: Pemerintah Kota Surakarta berencana merevitalisasi kawasan kampung Kauman pada pertengahan tahun ini. Rencananya, Kauman akan didandani sehingga mencirikan sebagai kampung batik dan kampung santri di Surakarta di masa lalu.
Kepala Dinas Tata Ruang Kota Surakarta Agus Joko Witiarso menyebut rencana tersebut demi mendukung program "Solo Future is Solo Past". "Pembangunan Solo ke depan mengacu pada kekayaan budaya Solo di masa lalu," katanya, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (31/3).
Untuk revitalisasi, Agus mengaku telah mengantongi perencanaan awal dari pemerintah provinsi, seperti penataan lampu-lampu taman, penyediaan ruang terbuka hijau, dan perbaikan fasilitas lingkungan. Meski begitu, "Kami akan menerjemahkannya bersama komunitas kampung Kauman dan sejarawan," ungkapnya.
Dalam revitalisasi, lanjut Agus, juga mengacu kepada aspek sosiologis dan historis dari suatu kawasan. Karenanya pihaknya mengundang komunitas setempat dan pakar sejarah agar revitalisasi dapat tepat sasaran. "Mereka maunya apa, lalu yang dibenahi apa saja, akan kami diskusikan."
Dana sebesar Rp 1,06 miliar juga sudah disiapkan untuk proses revitalisasi yang meliputi sosialisasi, penyusunan desain, dan pekerjaan fisik. Dia berharap, meskipun proyek berasal dari pemerintah, komunitas Kauman juga turut berpartisipasi. "Kami kan hanya menata lingkungan, sementara bangunan fisik seperti rumah menjadi tanggung jawab masing-masing," sebutnya.
Ketua Paguyuban Kampung Batik Kauman Gunawan Setiawan menyambut baik rencana tersebut. Dia merasa terbantu mengingat selama ini selalu kesulitan dalam merevitalisasi Kauman. "Sebenarnya sejak 2006 kami sudah mencanangkan untuk revitalisasi, tapi selalu terbentur dana dan sumber daya manusia, sehingga masih bersifat sederhana," jelasnya.
UKKY PRIMARTANTYO