Tim peneliti terdiri dari Adrin Tohari, Mudrik R. Daryono, Arifan Jaya Syahbana, dan FX Sukoco. ”Kami akan mengumpulkan sampel tanah untuk mencari data mengenai kekuatan tanah, ketebalan dan jenis endapan sedimen,” kata Adrin, koordinator tim.
Lewat rilis yang disebarkan LIPI, doktor di bidang geologi itu mengatakan bahwa pemicu jebolnya tanggul adalah intensitas hujan yang tinggi. Kelebihan tekanan air di dalam badan tanggul akhirnya membuat tanggul jebol atau runtuh. ”Data tanah yang didapat adalah untuk mengetahui permeabilitas dan kekuatan tanah yang menyusun tanggul,” tambahnya.
Selain penelitian di badan tanggul, wawancara dengan penduduk juga diagendakan Adrin dan timnya. Ketinggian air situ saat tanggul jebol juga akan disurvei menggunakan teknik topografi.
Hasil penelitian yang diperkirakan keluar minggu depan diharapkan dapat menjadi input untuk memodelkan proses rembesan air dalam tanggul.
(WURAGIL)