Agar logo itu makin menancap pada generasi muda terkini, pihak Prambors mengadakan kontes desain logo Prambors bertajuk "Giliran Loe Bikin Si Kribo". Kompetisi ini telah digelar pada 9 Februari hingga 20 Maret lalu. Dari delapan kota cabang radio yang dipertandingkan (Jakarta, Bandung, Makassar, Medan, Semarang, Solo, Surabaya, dan Yogyakarta), terkumpul 302 peserta. Karya mereka disaring dewan juri, yang terdiri atas Prambors, Ruang Rupa, majalah Concept, dan Distro Bloop Endorse, serta telah menghasilkan 10 finalis.
Syarat utama peserta adalah tidak boleh mengubah sosok legenda si kribo yang berwarna dasar kuning dan hitam. "Yang diperbolehkan hanya menambah unsur grafis di luar itu," kata Junas Miradiarsyah, Promotion Manager Prambors. Singkatnya, peserta diharapkan hanya mendandani si kribo biar lebih trendi.
Walhasil, si kribo tampil beda. Wajah baru si kribo karya 10 finalis itu kini dipamerkan di Toko Buku Aksara dan Blitz Megaplex di Jakarta. Lihatlah karya Fachrunnas dari Jakarta. Si kribo didandani kostum penerbang, lengkap dengan syal merahnya. Atau lihatlah desain Dian Ajie dari Yogya, si kribo disandingkan dengan sebagian mik.
Sama halnya desain Ajihandoko dari Jakarta. Dia memecah logo si kribo menjadi potongan puzzle. Adapun Rachmat Setiawan, peserta dari Makassar, mentato wajah dan rambut si kribo dengan corak batik. Selebihnya, banyak yang bermain dengan teknik warna, menghadirkan pelangi di sekitar logo atau memercikkan warna di sekitar lingkaran.
Juara pertama akan diumumkan pada 18 April mendatang. Sang juara akan mendapat royalti dan "kribo baru" rancangannya bakal menghiasi cendera mata produk Prambors.
AGUSLIA HIDAYAH