Meski return atau hasil investasi dari unit link perusahaan tahun lalu anjlok terseret krisis finansial, Holmgren yakin unit link Prudential masih bisa tumbuh. Sebabnya, unit link merupakan investasi jangka panjang sehingga masih diminati masyarakat, dan dunia finansial pun telah menunjukkan perbaikan. Selain itu, penetrasi pasar unit link tergolong kecil dan masih menyediakan ruang luas untuk tumbuh.
Unit link jenis dana kelolaan rupiah (rupiah managed fund), yang menempati 50 persen premi pada 2008 diperkirakan kembali menjadi produk yang paling diserap pasar. Pasalnya produk ini memutar dana nasabah ke investasi tunai, fixed income, dan saham, sehingga risikonya dipandang lebih rendah dibanding produk equity fund, di mana seluruh dana diinvestasikan ke pasar saham yang kini belum stabil.
Karena krisis, tahun lalu sebagian besar unit link Prudential mencatatkan hasil investasi negatif. Rupiah equity fund anjlok dari 50 persen pada 2007 ke minus 50,05 persen. Dollar fixed income fund merosot dari 5 persen ke -24,61 persen. Sedangkan rupiah managed fund juga terseret ke -13,56 persen.
"Kami akan makin berhati-hati memilih saham bagi investasi dana nasabah," tutur Kuan, meyakinkan perusahaannya masih dipercaya masyarakat. Holmgren menambahkan, kerugian sangat besar yang diderita induk usahanya Prudential Plc di London tidak berpengaruh sedikit pun. "Jadi kami yakin bisa menunjukkan kinerja lebih baik tahun ini."
Pada 2008 Prudential membukukan kenaikan 27,5 persen total pendapatan premi menjadi Rp 7,02 triliun. Premi baru terkerek 15,8 persen ke Rp 4,14 triliun, dan pembayaran klaim pun naik 28 persen menjadi Rp 324
miliar.
BUNGA MANGGIASIH